Ini merupakan platform simulasi rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di Paris, Prancis pada 31 Mei-4 Juni 2024. Indira menyingkirkin 16 peserta dari berbagai negara, seperti Prancis, Amerika Serikat, dan Polandia.
Indira berpartisipasi dalam dewan Economy and Social Council (ECOSOC) dengan topik "Reviewing the Obligations of States and Private Sector Entities in Sourcing Commodities". Ia menyoroti pentingnya kerja sama antara negara dan sektor swasta dalam memastikan keberlanjutan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam.
Topik ini membahas berbagai aspek, mulai dari eksploitasi sumber daya alam hingga isu ketenagakerjaan anak hingga peran negara dan sektor privat dalam memproduksi komoditas. Dalam rapat tersebut dibahas peran negara sebagai policy maker dan peran sektor privat sebagai policy obeyer.
"Kami harus saling bekerja sama untuk menentukan bagaimana kebijakan yang harus diterapkan. Dari rapat ini, muncul tiga aspek penting yang akhirnya dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat resolusi, di antaranya sustainable sourcing, labor rights, dan funding," kata Indira dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 Juni 2024.
Ia menuturkan resolusi yang lulus menghasilkan solusi berisi pemanfaatan cukai dan earmarking sustainable. "Delegasi untuk negara lain juga memiliki solusi lain, tetapi kami dapat mengalahkan argumennya dan dapat mencari loopholes (celah) dari solusi yang diajukan oleh negara tersebut. Itu yang membuat saya dinobatkan sebagai Best Delegate," ujar Indira.
Adapun indikator penilaian dalam ajang tersebut yaitu keterampilan berpidato, bernegosiasi, merumuskan kebijakan, dan konsistensi dengan posisi yang dipegang oleh negara yang direpresentasikannya. Menurutnya, dalam konteks yang melibatkan delegasi dari berbagai negara, tantangan utamanya terletak pada keseimbangan antara diplomasi dan mempertahankan kepentingan nasional.
Sebagai bagian dari persiapannya, Indira bersama rekan-rekannya dari UI MUN Club menghadirkan komitmen luar biasa dalam penelitian menyeluruh terkait topik yang akan dibahas serta negara yang mereka wakili. Ia mengungkapkan keberhasilan yang diraih tidak hanya ditentukan oleh keterampilan individu, tetapi juga oleh kerja tim yang solid dan dukungan institusi.
"Prestasi ini adalah hasil dari kerja keras, komitmen, dan dukungan tak henti-hentinya dari rekan tim dan Fakultas Ilmu Administrasi UI," kata Indira.
Dekan FIA UI, Chandra Wijaya, mengatakan prestasi Indira Zahidah sebagai Best Delegate dalam PIMUN bukan hanya untuk personal. Namun juga untuk pihak fakultas dan kampus UI.
"Semoga dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam kancah internasional," ujar Chandra.
Baca juga: Top! Mahasiswa UI Juara di International Youthpreneur Competition |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News