Shasa juga sempat viral di TikTok karena unggahannya yang menceritakan perjalanannya selama ini. Dia berbagi perjalanan unik dan mengesankan dalam perjuangan mendapatkan tempat di FK Unair.
“Saya lalui dengan banyak jatuh bangunnya. Proses ini mengajarkan saya untuk berjuang sampai titik darah penghabisan,” ujar alumni SMAN 28 Jakarta itu dikutip dari laman unair.ac.id, Rabu, 9 Agustus 2023.
Shasa mengaku ketekunan dan semangat pantang menyerah memotivasinya untuk tetap berjuang. Dukungan dari orang-orang terdekat juga menjadi pendorong utama dalam perjuangannya.
Dia percaya ‘usaha tidak akan menghianati hasil’ dan yakin Tuhan memiliki rencana baik yang mungkin belum terungkap. Shasa sejak kecil bermimpi menjadi seorang dokter dengan kemampuan memberikan dampak besar bagi kemanusiaan.
Mimpi itu menjadi pendorong untuk terus maju dan tidak menyerah. “Diterima di FK Unair adalah hadiah terbaik bagi saya karena mengajarkan kesabaran, kegigihan, dan keikhlasan,” tutr dia.
Shasa berhasil membuktikan pada dirinya sendiri dengan diterima di beberapa FK lainnya. Dia memiliki pertimbangan khusus dalam memilih FK Unair.
Dia mengaku FK Unair adalah salah satu Fakultas Kedokteran terbaik dengan reputasi unggul dan kampus tertua di Indonesia. Hal ini menarik perhatiannya karena pengalaman dan jejak rekam alumni yang unggul.
Program Kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga di FK Unair juga menarik minat Shasa. Program ini menjadi platform yang memungkinkan Shasa mewujudkan aksi sosial membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan.
Program tersebut sejalan dengan inspirasi Shasa dari salah satu dokter yang menginspirasinya yaitu Rumah Sakit Apung milik dr. Lie Dharmawan. Seperti pendaftar perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya, Shasa mengaku tegang saat menanti pengumuman pukul 3 sore.
Awalnya, dia merasa tertekan dengan hasil pengumuman yang menolaknya. Namun, seiring berjalannya waktu, Shasa belajar menerima hasil dengan lapang dada.
“Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa yang penting adalah usaha yang kita berikan. Hasilnya, biarlah Tuhan yang menentukan,” tutur Shasa.
Shasa menyadari menjadi mahasiswa kedokteran akan membawa tantangan dan tuntutan akademis yang tinggi. Namun, dia memiliki strategi khusus untuk menghadapi tekanan belajar dan tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupannya.
“Pengalaman selama proses seleksi mengajarkan saya cara mengatur waktu dengan bijaksana,” ungkap Shasa.
Prioritas utamanya adalah belajar karena itu adalah kebutuhan. Setelah itu, ia memberikan waktu untuk bermain dengan teman, menyalurkan hobi, dan hal-hal lain sebagai bentuk self-reward atas kerja kerasnya.
Shasa merasa ia mampu mengurangi tekanan dan risiko kelelahan saat belajar dengan menerapkan pendekatan work-life balance.
FK Unair dikenal dengan program pendidikan kedokteran yang komprehensif dan berbasis riset. Shasa akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan diri dan berkontribusi dalam dunia kedokteran dan kesehatan di masa depan.
Dia berambisi memberikan kontribusi nyata dalam riset dan penelitian untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia. FK Unair juga memiliki program pendidikan spesialis lengkap dan berkualitas tinggi yang akan membekali Shasa dengan pengetahuan komprehensif dan holistik.
Shasa sendiri bercita-cita meningkatkan kesadaran kesehatan mental di Indonesia. Dia memiliki impian melanjutkan studi di bidang Spesialis Psikiatri yang terakreditasi unggul di FK Unair. Sehingga, dia akan mampu mengabdikan diri dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih holistik dan menyeluruh.
Baca juga: Kenalan dengan Ariel, Jadi Maba Unair di Umur 15 Tahun |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News