Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa bersama tiga ulama terkemuka dari Universitas Al Azhar Mesir dan satu orang perwakilan dari Universitas Al Imam Al A’dam, Irak. Pembukaan dilakukan dengan menabuh rebana bersama di atas panggung.
Perwakilan dari Universitas Al Azhar, Mesir, hadir. Mereka antara lain Syekh Muhammad Abdus Samad Muhanna, Syekh Abdul Aziz Asy-Syahawi, dan Syekh Yusri Rusyd Al-Hasani. Sedangkan perwakilan dari Universitas Al Imam Al A’dham, Irak, adalah Bassem Abdullah Obaid, tokoh penting tarekat Qadiriyah.
Rektor UAC Mauhibur Rokhman menyampaikan ICORS 4Th menitikberatkan pada kontribusi riset kampus untuk kemaslahatan masyarakat. Untuk itu, tema yang dipilih adalah Kontribusi Kuasa dan Pengetahuan dalam Membentuk Peradaban Ideal untuk Stabilitas Masyarakat Global.
"Tema ini diambil untuk memberikan guidance juga reminder bagi para kepala daerah terpilih untuk mendasarkan kebijakan politik pemerintahannya pada ilmu pengetahuan," kata Gus Mauhib, sapaan Rektor UAC, melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, 1 Februari 2025.
Pria lulusan Universitas Al Azhar Mesir ini menegaskan relasi kuasa memiliki peran penting untuk membangun masa depan bangsa dan negara. Juga membuka peluang kolaborasi antara pemerintah dan kaum akademisi.
"Keduanya (pemerintah dan kampus) dapat berirama dalam bingkai harmoni untuk memberi manfaat langsung kepada masyarakat melalui hasil riset-riset yang dipelopori kaum akademisi," kata dia.
Baca: Profil Emil Dardak, Wagub Jatim Raih Gelar Doktor dari Kampus Top Jepang di Usia 22 Tahun! |
Gus Mauhib berterima kasih kepada Gubernur Khofifah karena telah memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ICROS 4Th 2025. Menurut dia, ini adalah bentuk konkret dari kolaborasi antara pemerintah dan kampus.
Mauhibur Rokhman berharap kolaborasi ini dapat menular ke daerah lain sehingga dapat terwujud kemaslahatan lebih besar kepada masyarakat. Karena, akses untuk mendapat manfaat dari kampus itu perlu dukungan penguasa.
"Jika ini terjadi di daerah lain, maka masyarakat akan merasakan dampak baik secara langsung dari kolaborasi antara pemerintah dan kampus. Kampus bertindak sebagai penyedia pengetahuan, dan pemerintah meregulasi dengan baik,” kata Gus Mauhib.
Tak ada hubungan antagonis
Menyambung dari sambutan tiga tokoh yang hadir dalam pembukaan ICROS 2025, Gus Mauhib mengatakan tidak ada pertentangan antara kampus dan pemerintah. Apalagi dalam kolaborasi untuk memajukan masyarakat."Tiga keynote speaker menyatakan tak ada antagonisme di antara keduanya (pemerintah dan kampus), justru hubungan harmonis antara keduanya akan membentuk masyarakat rabbani, yaitu penuh nilai keadilan, kesejahteraan, dan keadaban," kata dia.
Rektor UAC menyebut penyelenggaraan ICORS 4Th 2025 merupakan konferensi internasional yang berbasis pada pelayanan masyarakat atau conference based on community services yang merupakan wujud komitmen UAC dalam memberi solusi terhadap problematika masyarakat.
"Sebagai kampus yang konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, UAC akan terus menjadi yang terdepan dalam memberi solusi praktis terhadap persoalan masyarakat,” ujar Gus Mauhib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News