Pada tahun ini, penyelenggaraan ISPO memasuki usianya yang ke-17 tahun, sedangkan OSEBI telah memasuki usia ke-11 tahun. Dari tahun ke tahun, animo, antusiasme para siswa-siswi terbaik di seluruh Indonesia terus meningkat untuk mengikuti ISPO dan OSEBI.
Pada tahun lalu, lebih dari 600 siswa-siswi berpartisipasi pada gelaran FSB. Tahun ini, Festival Sains dan Budaya digelar dengan tema 'Gali Potensi Diri Semangat Menginspirasi'. Hadirin yang kami hormati, agar acara Grand Launching Festival Sens dan Budaya berjalan dengan lancar, marilah kita baca basmala bersama-sama.
Direktur Utama Eduversal Dwi Prayitno Wibowo mengatakan, kedua program ini bukan sekadar kompetisi, melainkan juga wadah untuk mengasah potensi generasi muda, baik dari sisi intelektual, kreativitas, maupun kecintaan terhadap seni dan budaya bangsa. Serta OSEBI didorong untuk mengekspresikan diri melalui karya-karya, bahasa, dan literasi, sambil terus mengeksplorasi kekayaan budaya bangsa.
"Di sisi lain, ISPO memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dalam menjawab berbagai permasalahan," kata Dwi, dalam Grand Launching Festival Science dan Budaya 2025 yang digelar secara daring, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Menurut Dwi, para peserta ditantang untuk berinovasi dan memberikan kontribusi nyata dalam teknologi dan ilmu pengetahuan. Kolaborasi antara sains dan budaya ini sangat penting. Generasi muda tidak hanya diharapkan tumbuh dalam hal kecerdasan intelektual, tetapi juga mampu berpikir kreatif, bijak, dan memiliki kecintaan dalam hal identitas budaya.
"Mereka akan menjadi pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar budaya yang menjadi dasar jati diri bagi bangsa kita," ujar Dwi.
Festival Sains dan Budaya 2025 diharapkan mampu menjadi panggung inspirasi, di mana seluruh peserta didorong untuk terus berkembang, berkarya, dan memberikan dampak positif bagi diri siswa dan lingkungan sekitarnya. "Kami berharap, FSB 2025 ini dapat menjadi ajang yang menginspirasi dan memotivasi seluruh peserta untuk terus belajar, berkarya, dan menjaga budaya," ungkap Dwi.
Presiden Indonesian Science Project Olympiad (ISPO), Riri Fitri Sari mengatakan, ISPO sudah melahirkan banyak putra-putri bangsa yang sangat berprestasi. "Dan dimulai dari lomba ini, semuanya menyadari kekuatan dirinya masing-masing, kebebasannya untuk memilih topik apa yang disukainya, apa yang ingin ditanyakannya tentang fenomena yang terjadi di alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT, hingga kemudian bagaimana itu bisa dapat dikontribusikan dan digunakan, dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama," terang Riri.
Presiden Indonesian Science Project Olympiad (ISPO), Riri Fitri Sari. Foto: Zoom
Kompetisi ini, kata Riri juga mempu mengasah critical thinking siswa, yang tentunya sangat bermanfaat bagi siswa di tengah era yang serba artificial intelligence. "AI ini perlu kita ambil positive side-nya dan juga mengupayakan agar negative side-nya bisa kita kurangi. Dan itu hanya bisa dilakukan kalau kita bisa menggali bagaimana semuanya memiliki critical thinking," kata Riri.
Riri mengatakan, FSB festival sains dan budaya juga untuk memastikan bahwa sejumlah masalah dalam dunia pendidikan saat ini sebagian terjadi karena kurangnya literasi.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden OSEBI, Liliana Muliastuti mengatakan, festival ini merupakan festival yang mengasah kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Melalui OSEBI dan ISPO, para peserta akan dilatih untuk mempelajari, memahami, dan menerapkan pengetahuan penalaran logis, serta pemikiran abstrak sebagai kecerdasan intelektual.
"Para peserta lomba juga dilatih untuk mengenali, mengendalikan, dan mengekspresikan emosi diri sendiri. Juga kemampuan berkomunikasi, memahami orang lain, dan belajar berinteraksi. Inilah wujud dari kecerdasan emosional," kata Liliana.
Sebab, kata Liliana, dalam FSB para siswa harus berinteraksi dengan siswa lain, dan tentu saja pada para pembimbing juga mereka berinteraksi untuk mencapai misi sebagai juara. Di samping itu, mereka juga akan belajar mengelola nilai-nilai, norma-norma, dan kualitas hidup sebagai kecerdasan spiritual.
"Jadi lengkap di sini, kecerdasan intelektual, emosional, dan juga spiritual," ujarnya.
Teknis Pelaksanaan ISPO dan OSEBI
Ketua Panitia Pelaksana FSB, Ade Kiki Ruswandi mengatakan, Indonesia Science Project Olympiad menjadi wadah bagi para pelajar untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya. Untuk menemukan solusi atas permasalahan-permasalahan yang terjadi.Kemudian OSEBI, Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia, untuk pelajar yang menyukai seni dan bahasa. Sementara, Festival Sains Budaya sendiri merupakan gabungan dari program ISPO dan OSEBI yang sebelumnya dilaksanakan secara terpisah.
Tahun 2025 ini merupakan tahun ke-7 pelaksanaan Festival Sains Budaya. Untuk ISPO, diperuntukkan bagi siswa-siswi, SMP, SMA, MA maupun SMK se-Indonesia. ISPO mencakup 6 kategori yaitu Biologi, Fisika, Kimia, Komputer, Lingkungan, dan yang terakhir Rekayasa, Teknologi, dan Robotika.
"Untuk informasi lebih detail mengenai cakupan dari masing-masing kategori, adik-adik semuanya bisa mengunjungi website kami di www.festivalsainsbudaya.com," ajak Ade.
Festival Sains dan Budaya 2025. Foto: Zoom
Untuk kategori OSEBI akan memperlombakan 6 kategori yaitu Menyanyi Solo, Penampilan Puisi, Tarik Kreasi Nusantara, Menulis Cerpen, Menulis Esai, dan Menulis Puisi. Untuk kategori menyanyi solo, dibagi menjadi 2 level, yaitu untuk usia 8 hingga 11 tahun, dan untuk usia 12 hingga 18 tahun.
Untuk Penampilan Puisi, dibagi menjadi 2 level, untuk level SMP dan level SMA. Sementara untuk Tarik Kreasi Nusantara, dibagi juga menjadi 2 level, yaitu untuk tingkat Junior atau SD maupun SMP, dan untuk tingkat SMA.
Sementara menulis puisi, dikhususkan bagi siswa SD kelas 4 hingga kelas 6. Sedangkan menulis cerpen, dikhususkan untuk tingkat SMP. Lalu menulis Esai, dihususkan untuk tingkat SMA.
Festival Sains Budaya ini, akan dimulai dengan proses pendaftaran. Proses pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi biodata dan mengirimkan materi lomba berupa proyek maupun video karyanya pada laman festivalsainsbudaya.com. "Pendaftaran bisa dilakukan sejak mulai hari ini hingga tanggal 30 November 2024," kata Ade.
Kemudian pihak Panitia akan mengumumkan proyek mana saja yang berhasil lolos ke babak final melalui website resmi pada 21 Desember 2024. Sebelumnya akan dilaksanakan proses seleksi dan khusus bagi peserta FSB, Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia akan diwajibkan untuk mengikuti ujian UKBI yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2024.
"Agenda pendaftaran ulang pada periode 21 Desember 2024 hingga 17 Januari 2025, yang kemudian akan dilanjutkan dengan technical meeting bagi para finalis pada tanggal 18 Januari 2025," terangnya.
Para finalis diwajibkan untuk mengumpulkan materi pada babak final berupa laporan penelitian maupun video karya lomba pada 13 Februari 2025. "Kami juga menyelenggarakan serangkaian webinar baik untuk guru maupun untuk siswa selama periode pendaftaran maupun pada babak utama nanti. Nantikan tema dan pembicaranya pada Instagram resmi ISPO dan OSEBI.
Kemudian acara penutupan dan penganugerahan pemenang ISPO dan OSEBI akan dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2025. "Untuk informasi lebih lanjut, teman-teman bisa mengakses semuanya pada halaman festivalsciencebudaya.com. Tersedia juknis lebih detail untuk setiap kategorinya. Apabila ada pertanyaan silakan langsung bertanya pada customer service kami melalui WhatsApp," pungkasnya.
| Baca juga: Hasil Seleksi BPI Dalam Negeri Diumumkan, Buruan Cek E-mailmu!
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
