Mempertahankan akar budaya itu diserahkannya kepada para pemuda, khususnya mahasiswa. Budaya tetap dapat menjadi kendaraan untuk memajukan bangsa.
"Pesan Saya kepada para mahasiswa, zaman boleh berubah dan pasti akan berubah, terbuka dengan perkembangan zaman adalah sebuah keharusan apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju, tapi tetaplah ingat akar budaya kita,” kata Nadiem pada Malam Apresiasi dan Penghargaan PEKSIMINAS XV tahun 2020 melalui YouTube Streaming Puspresnas TV, Selasa, 1 Desember 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk itu dia memberikan apresiasi bagi para peserta Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XV tahun 2020. Meskipun dilanda pandemi covid-19, para mahasiswa tetap bisa berkarya sekaligus memajukan budaya bangsa.
Nadiem berharap mahasiswa dapat terus berkarya, kreatif dalam menampilkan budaya Indonesia. Bagi Nadiem budaya Indonesia yang kaya harus terus ditampilkan secara masif.
“Bangsa Indonesia memiliki bekal budaya yang kaya, kearifan lokal, dan khazanah kebudayaan nusantara, memajukannya adalah dengan melakukan interaksi budaya seperti dengan diadakannya acara ini,” sambung Nadiem.
Baca juga: Nadiem: Bahasa Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Terlalu Rumit
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud, Aris Junaidi juga turut memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang turut dalam Peksiminas. Karya mahasiswa di tengah pandemi merupakan satu prestasi.
“Kami berharap para mahasiswa nantinya mampu meningkatkan dan mengembangkan prestasi dan kreasi seni untuk memperkaya budaya bangsa berdasarakan Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Aris.
Peksiminas merupakan wadah bagi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan praktis dalam bidang seni. Baik seni suara, seni pertunjukan, seni sastra, maupun seni rupa.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan meningkatkan prestasi para mahasiswa agar mampu meningkatkan sekaligus mengembangkan prestasi dan kreasi seninya untuk memperkaya budaya bangsa.
Peksiminas dilaksanakan dengan 15 mata tangkai atau 15 perlombaan. Setiap perlombaan ditetapkan 10 pemenang.
Adapun 15 perlombaan itu di antaranya seni lukis, fotografi, penulisan puisi, penulisan lakon, penulisan cerpen, komik strip, desain poster, seni tari, vocal group, dan baca puisi. Terdapat pula lomba monolog, menyanyi pop, menyanyi keroncong, menyanyi seriosa, dan dangdut.
(CEU)