Rektor UGM beserta lima wakil rektor menemui mahasiswa yang melakukan aksi terkait Uang Pangkal di luar UKT. Foto: UGM
Rektor UGM beserta lima wakil rektor menemui mahasiswa yang melakukan aksi terkait Uang Pangkal di luar UKT. Foto: UGM

Ramai Soal 'Uang Pangkal' di Luar UKT Mahasiswa Baru, Ini Penjelasan Rektor

Citra Larasati • 14 Maret 2023 14:34
Jakarta:  Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia bersama lima wakil rektor menemui dan berdialod dengan  mahasiswa yang melakukan aksi di halaman Balairung UGM, Senin, 14 Maret 2023.  Ova mengklarifikasi dan memberikan penjelasan terkait kebijakan Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU) atau yang sebelumnya disebut sebagai uang pangkal di luar biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal). 
 
Biaya tersebut rencananya akan diterapkan pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024. Ova menegaskan, jika SSPU tidak diberlakukan kepada seluruh mahasiswa UGM, melainkan hanya sebagian mahasiswa baru yang masuk lewat seleksi Jalur Mandiri.
 
“Keliru kalau itu untuk semua. Sumbangan ada di mereka yang masuk dalam jalur Ujian Mandiri, dan satu lagi dia harus termasuk dalam orang yang mampu. Kira-kira dari total student body adalah 4,8 persen dari total mahasiswa, itu sudah kita lihat data simulasi dari yang tahun-tahun sebelumnya,” terang Rektor UGM, Ova Emilia, dilansir dari laman UGM, Selasa, 14 Maret 2023.

Ova menegaskan, kebijakan ini diterapkan sebagai bentuk keberpihakan UGM kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi lemah.  Salah satunya dengan memberikan skema pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta berbagai jenis beasiswa yang tersedia.
 
“Kita semua concern dengan apa yang menjadi pemikiran atau kekhawatiran adik-adik. Di dalam konsepnya kita ingin berkeadilan, orang yang kurang tentunya harus kita bantu, jangan sampai ada kata-kata orang bisa DO gara-gara tidak punya uang,” tegasnya.

Nol Rupiah

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Supriyadi menerangkan, UGM akan menerapkan skema UKT Pendidikan Unggul bagi mahasiswa baru dari keluarga yang mampu secara ekonomi.  Sedangkan kelompok mahasiswa lainnya akan menerima UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi dengan besaran subsidi sebesar 25 persen, 50 persen, 75 persen, hingga 100 persen.
 
“Kalau selama ini kita mengenal ada delapan level UKT, mulai dari level 1 dan level 2 ditetapkan oleh pemerintah sebesar RP500 ribu per semester dan Rp1 juta per semester. Dua kelompok ini nanti kami satukan, kita berikan subsidi 100 persen, tidak lagi 500 ribu atau 1 juta tapi nol rupiah. Jadi mahasiswa yang nanti masuk subsidi 100 persen tidak perlu membayar uang kuliah,” terangnya.
 
Penetapan UKT Pendidikan Unggul UGM dan UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi UGM didasarkan pada kemampuan ekonomi kedua orang tua atau penanggung jawab biaya pendidikan mahasiswa. Kemampuan ekonomi dievaluasi berdasarkan dokumen-dokumen yang diunggah oleh calon mahasiswa setelah dinyatakan diterima dan melakukan pendaftaran ulang.
 
Skema ini, menurut Supriyadi, lebih berkeadilan bagi para calon mahasiswa baru.  “Selain itu tentunya program beasiswa lain masih kami kawal agar dapat memberikan berbagai tambahan keringanan kepada mahasiswa. Baik melalui program kerja sama dengan mitra, alokasi RKAT untuk kebutuhan beasiswa, maupun program beasiswa dari pemerintah akan selalu kami fasilitasi agar para mahasiswa nanti bisa dengan nyaman mengikuti perkuliahan di UGM,” imbuhnya.
 
Mekanisme dan kriteria yang akan digunakan sebagai dasar penentuan kelompok UKT bagi calon mahasiswa baru sedang diselesaikan dan langkah-langkahnya akan melibatkan perwakilan dari mahasiswa. Informasi terkait Uang Kuliah Tunggal 2023 sendiri telah dirilis, dan dapat diakses pada laman um.ugm.ac.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan