Salah satu kunjungan Universitas Groningen di Indonesia. Foto: Dok. Nufic Nesso
Salah satu kunjungan Universitas Groningen di Indonesia. Foto: Dok. Nufic Nesso

Tak Hanya Kagum, Universitas Groningen Terinspirasi dengan Pendidikan di Indonesia

Citra Larasati • 04 November 2022 13:13
Jakarta:  Universitas Groningen (UG) mengunjungi Indonesia untuk membahas kerja sama pendidikan dan penelitian dengan mitranya pekan ini. Ambisi pemerintah dan perguruan tinggi di Indonesia untuk memajukan bidang pendidikan memberikan inspirasi kepada delegasi yang dipimpin oleh Presiden Universitas Groningen, Prof. Jouke de Vries. 
 
De Vries mengatakan, perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia membuat ia terkesan. "Saya pikir Universitas Groningen dapat belajar banyak dari Indonesia, dan ini membuat saya sadar bahwa kami memiliki pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Yang terpenting, kunjungan ini memberikan inspirasi bagi kami untuk mengintensifkan kerja sama dengan mitra kami di Indonesia," kata De Vries, Jumat, 4 November 2022.
 
Bagi Universitas Groningen, Indonesia telah menjadi mitra yang kuat selama beberapa dekade.  ”Saat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Menteri Retno Marsudi mengatakan bahwa UG adalah universitas dengan populasi warga Indonesia terbesar di Eropa, hal ini mengacu pada banyaknya mahasiswa dan peneliti Indonesia yang aktif di Groningen” kenang Professor of Comparative Multilevel Governance and Regional Structure, Ronald Holzhacker.

Bagi Universitas Groningen yang termasuk ke dalam 100 universitas top global, dengan dunia yang kembali terbuka setelah pandemi global, inilah saatnya untuk terhubung kembali bertatap muka dengan mitra internasionalnya.
 
“Bagi kami, keputusan untuk berkunjung ke Indonesia terlebih dahulu adalah hal yang lumrah, karena kemitraan kami dengan Indonesia telah berlangsung lama dan sukses. Tujuan kami saat mengambil langkah untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia adalah karena kami ingin menciptakan peluang bagi mahasiswa dan peneliti untuk bekerja sama baik di Indonesia maupun di Belanda," ujar de Vries.
 
Delegasi Groningen juga mengaku terkesan dengan ambisi pemerintah setelah bertemu dengan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Nizam.
 
Menurut De Vries, Fleksibilitas yang ingin diciptakan kementerian untuk mahasiswa dalam kurikulum, misalnya melalui Kampus Merdeka, juga merupakan sesuatu yang ingin dicapai Groningen. "Saya mengagumi pemerintah Indonesia yang mengembangkan visi ini dan berbagai elemen di dalamnya seperti kredit mikro dan mobilitas mahasiswa Indonesia ke dunia internasional (IISMA)," sebutnya.
 
Selain itu ia menyambut baik tawaran Pemerintah Indonesia baik melalui Kemendikbudristek dan BRIN, untuk berinteraksi lebih lanjut.  Misalnya melalui pusat penelitian bersama atau kolaborasi gelar terutama dalam tema prioritas kami yang terkait dengan tantangan sosial yang kami hadapi baik di Indonesia maupun di Belanda, yaitu energi dan iklim, kesehatan masyarakat, digitalisasi dan AI, dan keberlanjutan dan ekonomi sirkular,” bebernya.
 
Untuk kolaborasi yang sukses, timbal balik sangat penting bagi Universitas Groningen. “Minggu ini Presiden Universitas Groningen menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif dengan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menegaskan ambisi bersama.
 
"Lebih konkretnya, kami juga menandatangani perjanjian joint degree program sarjana hukum, dan sekarang kami sedang membicarakan pengaturan serupa di bidang teknik mesin. Dalam jenis kerjasama ini kami ingin memastikan mahasiswa dari kedua universitas mendapatkan kesempatan untuk melakukan sebagian dari gelar mereka baik di Indonesia maupun di Belanda," kata De Vries.
 
Dalam penelitian, Universitas Groningen juga ingin mendorong pertukaran pengetahuan. Misalnya, ia memiliki pengalaman positif dengan pengawasan bersama kandidat PhD dengan Institut Teknologi Bandung.
 
"Kami ingin lebih mengembangkan modalitas ini juga dengan universitas lain di Indonesia, karena menguntungkan kandidat, kualitas penelitian dan membangun hubungan yang berkelanjutan antara akademisi yang terlibat” ujar Professor in Mechatronics and Control of Nonlinear Systems, Universitas Groningen, Bayu Jayawardhana.
 
Salah satu tantangan bagi universitas yang melakukan riset intensif seperti Universitas Groningen adalah bagaimana teori dapat dikaitkan dengan praktik. Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, delegasi Universitas Groningen juga menghabiskan pagi hari di Kampung Code, sebuah kecamatan yang terletak di tepi sungai di Yogyakarta.
 
Di sini, mahasiswa mempraktikkan penelitian akademis mereka untuk membantu masyarakat lokal melalui KKN, misalnya dengan menggunakan teknologi micro-bubble sederhana untuk membersihkan air buangan dari cucian lokal sebelum masuk ke sistem sungai, atau menggunakan digester unit untuk mengubah limbah dapur menjadi pupuk cair yang digunakan untuk menanam buah dan sayuran. 
 
De Vries juga mengaku sangat antusias dengan program KKN di UGM, “Ini adalah cara yang fantastis untuk menghubungkan civitas akademika dan masyarakat sekitar. Siswa tidak hanya belajar bagaimana menerapkan teori ke dalam praktik, mereka juga membantu masyarakat setempat dalam menciptakan solusi untuk tantangan sehari-hari. Kami berdiskusi dengan UGM bagaimana kami juga dapat melibatkan mahasiswa kami dari Groningen dalam proyek semacam ini," imbuhnya.
 
Anggota masyarakat, mulai dari siswa sekolah dasar setempat hingga generasi tua dapat melihat langsung bagaimana penelitian akademis dapat meningkatkan kehidupan sehari-hari mereka. Semua mahasiswa UGM menghabiskan dua bulan tinggal di komunitas lokal di suatu tempat di Indonesia, dan menghasilkan laporan tertulis untuk kredit akademik pada pekerjaan mereka.
 
Program ini mencerminkan komitmen Universitas Groningen terhadap dampak sosial dari penelitian akademik, dan Presiden Jouke de Vries terinspirasi oleh potensi Universitas Groningen untuk belajar dari program KKN UGM.  Sehingga studinya bisa diperkaya dengan pengalaman belajar praktis ini.
Baca juga:  Dosen Perempuan UNAIR Raih Penghargaan Golden Squirrel Tail di Belanda

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan