Ilustrasi puasa. Freepiks
Ilustrasi puasa. Freepiks

Pakar Unpad Bagikan Tips Puasa Sehat dan Antilemas Bagi Penderita Obesitas

Renatha Swasty • 11 April 2023 13:45
Jakarta: Seseorang yang sedang berpuasa kerap terlihat lemas dan memiliki daya tahan tubuh lemah. Hal ini juga dirasakan penderita obesitas.
 
Pakar Gizi Universitas Padjadjaran (Unpad), Gaga Irawan Nugraha, mengatakan hal tersebut dapat diatasi dengan persiapan makan yang cukup saat sahur dan diiringi aktivitas fisik pada siang hari. Sehingga, seseorang memiliki daya tahan tubuh lebih baik selama berpuasa.
 
“Untuk penderita obesitas, puasa adalah momen yang baik untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup, bonusnya juga berat badan turun,” kata Gaga dalam Instagram Live: Fasting Journey: The Journey In Obesity yang diselenggarakan Himpunan Studi Obesitas Indonesia dikutip dari laman unpad.ac.id, Selasa, 11 April 2023.

Gaga menjelaskan setelah makan sahur kadar glukosa dalam darah akan terus menurun. Sehingga tubuh akan mencari sumber cadangan energi lain yakni glikogen.
 
Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam otot dan hati yang dapat dipecah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Sayangnya, proses tersebut tidak berlangsung lama karena kadar glikogen dalam tubuh cukup rendah.
 
Dia mengatakan setelah jam 12 siang tubuh akan mencari sumber energi lain yaitu lemak. Lemak dapat dipecah menjadi glukosa dan asam lemak yang dapat dimanfaatkan sebagai suplai energi untuk otak dan otot.
 
Seseorang yang terlalu lama tidur di siang hari akan memperlambat berlangsungnya proses glukoneogenesis. “Karena itu, malah akan membuat lemas kalau kita tidur siang terlalu lama,” ungkap Gaga.
 
Gaga menyarankan tetap beraktivitas ringan pada siang hari agar merangsang tubuh untuk terus melakukan pembentukan gula darah yang berasal dari lemak. “Caranya adalah dengan melakukan aktivitas fisik di atas jam 12 siang,” ujar dia.
 
Aktivitas fisik yang dimaksud adalah aktivitas ringan, seperti berkebun, membersihkan rumah, atau olahraga ringan. Ini dapat mempercepat penurunan berat badan bagi penderita obesitas.
 
Gaga juga memberikan kiat-kiat dalam berpuasa khususnya bagi penderita obesitas. Dia menyarankan saat makan sahur, mengonsumsi makanan dengan kandungan zat gizi yang tinggi agar pembentukan cadangan glikogen terpenuhi dan daya tahan tubuh meningkat.
 
Pastikan juga makanan yang dikonsumsi mengandung sumber karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral. Selain itu, Gaga juga menyarankan mengonsumsi buah-buahan berair, seperti jeruk, apel, pir, dan melon, ataupun kurma dan madu yang kaya fruktosa sebagai sumber pembentukan glikogen.
 
“Dan tentu saja jangan lupa minum (yang) cukup. Saya menyarankan untuk minum 3-4 gelas saat sahur,” kata Gaga.
 
Sementara itu, ketika berbuka, Gaga menganjurkan bagi penderita obesitas agar berbuka dengan buah terlebih dahulu. Buah berair yang manis mengandung kadar glukosa dan sukrosa rendah sehingga kadar gula darah akan naik perlahan.
 
Sebaliknya, bila mengonsumsi makanan dengan kadar glukosa dan sukrosa tinggi, kadar gula darah akan naik dengan cepat. Sehingga, tubuh merespons pembentukan glikogen atau lemak melalui glukosa.
 
“Bagi orang-orang yang obesitas, setelah makan nasi tidak usah lagi makan yang lain kecuali minum teh tawar atau air bening,” ujar dia.
 
Dia juga menjelaskan terdapat perubahan sistem metabolisme pada puasa minggu ke-1 dan ke-2 dengan minggu ke-3 dan ke-4. Pada dua minggu pertama mungkin akan terasa berat.
 
Namun, pada dua minggu setelahnya tubuh akan beradaptasi menggunakan benda keton sebagai sumber energi. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih hemat energi sehingga pada fase ini berat badan akan lebih sulit turun.
 
Terakhir, Gaga juga mengingatkan untuk tetap menjaga pola makan meskipun bulan puasa telah usai. Sehingga berat badan akan tetap terkontrol.
    
Baca juga: Fakta Ilmiah di Balik Puasa Ramadan, Begini Kata Pakar University of Florida

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan