Ketua FR PTMA, Gunawan Budianto, menyebut ini pertama kalinya FR-PTMA ikut serta memberikan opini publik. Dia menyebut rektor juga bertanggung jawab menyukseskan, melaksanakan, dan ikut serta menanggung kelancaran hajat hidup bangsa Indonesia yaitu pemilu.
“Sekarang akan dilakukan exit poll dan quick count. Mudah-mudahan bisa menjadi sumbangsih Muhammadiyah melalui FR-PTMA,” kata Gunawan dikutip dari laman umj.ac.id, Jumat, 16 Februari 2024.
Sekretaris FR-PTMA, Ma’mun Murod, mengatakan keikutsertaan FR-PTMA dalam mengawal pemilu karena momen pendirian yang berbarengan dengan masa pemilu. Selain forum dekan di lingkungan PTMA, FR-PTMA juga dapat berperan bahkan posisinya bisa lebih strategis.
“Untuk masuk lebih jauh dalam politik itu bukan maqom-nya (level) Muhammadiyah. Maka gerakan-gerakan kultural dalam konteks politik kebangsaan perlu ada lembaga yang secara gerak bisa lebih sedikit lebih bebas. FR-PTMA menjadi sangat tepat, bukan sebatas hal politik, tapi juga banyak hal lainnya,” ungkap Ma’mun.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu menegaskan survei dan quick count yang diinisiasi FR-PTMA tidak ada kaitannya dengan capres-cawapres, maupun partai mana pun.
“Harapannya, suasana yang tidak menggembirakan dalam perspektif demokrasi dan etika politik yang terjadi menjelang pilpres dan pemilu itu tidak terjadi lagi. Harus membiasakan diri pada ketaatan pada aturan formal,” tegas dia.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, berharap penyelenggaraan pemilu terlaksana sebagaimana mestinya tanpa ada insiden dan preseden tertentu. Sehingga, seluruh pihak akan lapang hati menerima hasil pemilu.
Haedar mengatakan apabila terdapat penyimpangan, harus diselesaikan melalui jalur hukum yang tegak disertai kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, dan etika luhur penyelenggara pemilu dan institusi negara yang terbaik.
Dia juga berpesan kepada warga Muhammadiyah agar menunjukkan uswah hasanah dalam menjalani Pemilu 2024 dengan sikap cerdas, dewasa, rasional, bermartabat, dan berkeadaban mulia.
“Tunjukkan warga Muhammadiyah berbeda dari yang lain yakni berpolitik berbangsa dan bernegara yang cerdas adiluhung. Perbedaan pilihan politik mestinya mendewasakan sehingga dari rumah besar Muhammadiyah terpancar sinar pencerahan dalam berbangsa dan bernegara untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta,” tutur Haedar.
Adapun dalam melakukan quick count sebaran TPS sampel tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota, kecuali Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. Sebab, belum ada PTMA di ketiga wilayah itu.
FR-PTMA juga telah melakukan survei untuk Pilpres 2024 yang hasilnya dirilis pada Desember 2023. Program kawal pemilu ini bekerja sama dengan KPU RI dan Bawaslu RI yang disepakati di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Baca juga: Muhammadiyah Imbau Pihak Keberatan Hasil Pemilu Ambil Jalur Konstitusi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News