Gedung Kemendikbudristek. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Gedung Kemendikbudristek. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Indonesia Bakal Tambah Pencatatan dan Penetapan Usulan World Heritage ke UNESCO

Renatha Swasty • 18 Juli 2024 21:08
Jakarta: Indonesia bakal terus menambah tetapan usulan kebudayaan ke World Heritage UNESCO. Hal itu dibahas dalam Sidang Pleno Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU).
 
Hal ini untuk memanfaatkan keanggotaan Indonesia pada Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027. Ketua Harian KNIU, Itje Chodidjah, menuturkan Sidang Pleno KNIU bertujuan untuk melaporkan perkembangan program UNESCO pada masing-masing bidang.
 
Lalu, menyampaikan informasi mengenai perkembangan kerja sama Indonesia dan UNESCO pada seluruh NPCR dan pemangku kepentingan terkait. Ketiga, menyusun strategi persiapan partisipasi Indonesia pada sidang-sidang UNESCO.

“Dalam agenda sidang ini kita akan meninjau kembali tentang arah diplomasi Indonesia di UNESCO pada masa berikutnya, termasuk rencana pengusulan pada beberapa tetapan UNESCO seperti World Heritage, Intangible World Heritage (ICH) dan pengusulan-pengusulan lain berikutnya," kata Itje dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Juli 2024.
 
Sidang juga untuk mengidentifikasi praktik baik yang telah dilakukan Indonesia dalam keempat pilar UNESCO. Kemudian, diangkat ke tataran global sebagai inspirasi dan solusi alternatif bagi berbagai tantangan dunia.
 
Dalam Sidang Pleno itu, KNIU mendapatkan laporan perkembangan dan saran dari masing-masing National Point of Contact Representatives (NPCR). Hal itu untuk mengetahui posisi Pemerintah Indonesia.
 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, selaku Ketua KNIU menyoroti peran KNIU yang berfungsi sebagai penghubung Pemerintah Indonesia dengan UNESCO dan sebaliknya. Komisi Nasional harus selalu didukung oleh kelembagaan dan perundangan yang kuat mengingat tugas dan peran yang sangat strategis tersebut.
 
Pada penyelenggaraan Sidang Umum UNESCO ke-42 Tahun 2023, Indonesia telah berhasil memperoleh sejumlah capaian besar terkait program-program UNESCO. “Semua capaian tersebut sudah sepatutnya menjadi penyemangat bagi kita untuk terus menguatkan posisi dan peran Indonesia di panggung global, salah satunya melalui implementasi program-program UNESCO,” ujar Nadiem.
 
Salah satunya pada sektor pendidikan, sejumlah kebijakan dan program Merdeka Belajar sudah terkait langsung dengan arah transformasi pendidikan yang digagas oleh UNESCO. Dalam 6 tema besar pendidikan yang digarisbawahi oleh UNESCO, Indonesia memiliki capaian signifikan dari transformasi yang telah dilakukan, yang tentu dari hasil kolaborasi baik seluruh pemangku kepentingan.
 
Sementara itu, pada sektor kebudayaan, sejumlah capaian ditunjukkan dengan pencatatan dan penetapan kekayaan budaya Indonesia. Sejauh ini, Kemendikbudristek telah menetapkan 1.941 Warisan Budaya Takbenda.
 
Inskripsi terbaru yakni Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda ketiga belas pada program Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO serta Sumbu Filosofi Yogyakarta beserta Tenara Bersejarahnya sebagai warisan dunia kesepuluh di Indonesia yang ditetapkan oleh UNESCO untuk kategori budaya. Selain itu, sebelas warisan dokumenter Indonesia juga telah masuk dalam register UNESCO Memory of the World.
 
Nadiem mengajak seluruh focal point untuk terus memperkuat kerja sama yang sudah terjalin, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dia memastikan Kemendikbudristek berkomitmen penuh mendukung inisiatif dan program-program prioritas KNIU.
 
"Bersama-sama, kita akan mewujudkan visi dan misi UNESCO dalam menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan,” jelas Nadiem.
 
Baca juga: Indonesia Minta Malaysia Dukung Pengajuan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan