Ilustrasi BRIN. DOK BRIN
Ilustrasi BRIN. DOK BRIN

Penting Buat Perairan, Pengelolaan Danau Berkelanjutan Mesti Terus Didorong

Renatha Swasty • 05 Desember 2023 22:11
Jakarta: Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Ocky Karna Radjasa, mengatakan danau merupakan salah satu ekosistem perairan yang penting di Indonesia. Namun, masih terdapat berbagai permasalahan sehingga diperlukan peran banyak pihak untuk pengelolaan danau yang berkelanjutan.
 
“Kami berharap dalam acara ini kita dapat membangun komunikasi di antara pihak-pihak yang peduli terhadap sistem danau, khususnya untuk mendapatkan dukungan dan meningkatkan kemitraan antar ilmuwan, dunia usaha, dan akademisi demi pengelolaan sumber daya danau yang lebih berkelanjutan,” kata Ocky melalui siaran pers, Selasa, 5 Desember 2023.
 
Saat ini ada kurang lebih 5.000 danau di Indonesia. Ocky mengatakan danau memainkan peran penting dalam menyediakan jasa ekologi. Tidak hanya menyediakan sumber air, namun juga mengatur iklim dan sistem hidrologi seperti siklus nutrisi dan rumah bagi berbagai fauna dan flora akuatik.  

"Tak hanya itu, sistem danau dan sungai menyediakan sumber energi, wahana penelitian, dan kegiatan sosial budaya bagi masyarakat,” ungkap Ocky.
 
Namun, telah terjadi berbagai permasalahan terkait dengan pemanfaatan danau yang berkelanjutan, seperti pencemaran, degradasi kualitas perairan, hilangnya keanekaragaman hayati, dan konflik kepentingan. Sehingga diperlukan peran dan kontribusi pakar dan pemangku kepentingan.
 
PRLSDA Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) bekerja sama dengan Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI), dan beberapa universitas, serta organisasi profesi di ASEAN akan menyelenggarakan The 2nd International Conference and Scientific Meeting of the Indonesian Limnology Society (SMILS II) bekerja sama dengan The 4th International Conference on Tropical Limnology (TROPLIMNO IV) bertema “Tropical Limnology in the United Nations Decade on Ecosystem Restoration” pada 6-7 Desember 2023 di Bogor.
 
Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Hidayat, menjelaskan Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) BRIN mempunyai peran dan fungsi dalam pengelolaan perairan darat. Pihaknya sudah melakukan banyak kajian/penelitian terutama danau-danau yang ada di Indonesia.
 
“Kajian-kajian dalam mengungkap struktur dan fungsi ekosistem perairan darat di Indonesia hingga kini masih terus dilakukan peneliti BRIN dan sangat dibutuhkan untuk memahami dan menjaga kesetimbangan ekologis ekosistem perairan darat yang mengalami tekanan semakin tinggi, termasuk kajian restorasi ekosistem perairan darat,” ungkap dia.
 
Hidayat menjelaskan konferensi yang akan digelar nanti sangat penting terkait pengelolaan perairan darat berkelanjutan dan merupakan komponen penting dalam upaya restorasi. Terkait perairan darat, khususnya danau, negara-negara anggota Environment Assembly PBB sendiri telah dengan suara bulat mengadopsi Resolusi tentang Pengelolaan Danau Berkelanjutan pada tanggal 2 Maret 2022.
 
“Resolusi ini menyerukan pengelolaan terpadu di semua tingkatan pembangunan berkelanjutan, yang menangani badan air dan seluruh wilayah danau, yang didukung oleh peraturan yang relevan, pengembangan kelembagaan, alokasi anggaran, pemantauan dan data yang dikelola dengan baik, penelitian terpadu, teknologi berkelanjutan dan kerja sama internasional,” jelas Hidayat.
 
Hidayat mengatakan resolusi tersebut memberikan pengakuan terhadap budaya dan pengetahuan lokal, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk universitas dan pusat penelitian, hubungan ilmu pengetahuan dan kebijakan yang kuat, serta jaringan dan kolaborasi internasional untuk pengelolaan danau terpadu yang berkelanjutan dan berketahanan iklim serta pertukaran energi dari data dan informasi.
 
Ketua Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI) sekaligus Peneliti Ahli Utama PRLSDA BRIN, Luki Subehi, mengungkapkan MLI yang didirikan sejak 2012 senantiasa mendukung penuh kajian-kajian dan edukasi tentang pengelolaan perairan darat. Termasuk kajian restorasi ekosistem di dalamnya.
 
Pihaknya juga berusaha mengikuti perkembangan teknologi dan keilmuan di bidang limnologi melalui kerja sama dengan PRSLDA-BRIN, Southeast Asian Limnological Network (SEALNet) ataupun lembaga riset dan akedemisi di tingkat nasional maupun internasional.
 
“Event ini juga menjadi bukti perhatian dan dukungan dari komunitas pemerhati lingkungan perairan darat yang diwakili oleh MLI dan SEALNet, bekerja sama dengan PRLSDA BRIN,” kata Luki.
 
Ketua Panitia Teknis/Pelaksana dan juga peneliti Ahli Pertama PRLSDA BRIN, Riky Kurniawan, menyebut kegiatan ini semakin terasa kuat secara nasional dan regional dengan adanya dukungan dari National University of Laos (NUoL), Universitas Sumatera Utara (USU), Universiti Sains Malaysia (USM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, The International Lake Environment Committee Foundation (ILEC) dan The International Society of Limnology (SIL) - Asian Tropical Inland Waters Working Group.
 
Webinar yang akan diselenggarakan selama dua hari ini diharapkan dapat menjadi media berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi dan pengalaman melalui diskusi antar peserta serta mendukung pemanfaatan dan pengelolaan ekosistem perairan darat secara berkelanjutan.
Riky menekankan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perairan darat yang sehat diperlukan keterlibatan semua pihak sebagai kunci kesuksesannya.
 
Baca juga: Kepala BRIN Tegaskan Dibutuhkan Kolaborasi Internasional untuk Bangun PLTN

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan