Ilustrasi mudik. DOK Medcom
Ilustrasi mudik. DOK Medcom

Antisipasi Kemacetan dan Kecelakan, Pemudik Diingatkan Tertib Berlalu Lintas

Renatha Swasty • 27 Maret 2025 14:18
Jakarta: Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) bekerja sama dengan Litbang Kompas memprediksi potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta jiwa. Mobil pribadi masih mendominasi atau opsi terbanyak untuk melakukan perjalanan selama masa libur Lebaran 2025. 
 
Hasil survei juga menunjukkan masyarakat yang memilih mudik atau libur Lebaran menggunakan mobil pribadi sebanyak 33,69 juta atau 23 persen. Bus akan fokus menggunakan tol trans Jawa dan pengguna sepeda motor bakal memadati ruas jalan arteri dan jalan alternatif.
 
Pakar dan peneliti dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dewanti, menekankan perlu persiapan dan antisipasi persoalan lalu lintas selama periode mudik lebaran. Dia menuturkan jalan tol masih menjadi andalan bagi pemudik yang menggunakan mobil pribadi maupun bus antar kota antar provinsi (AKAP). 

Berbagai evaluasi rekayasa lalu lintas yang sudah diterapkan pemerintah selama ini dalam mengatur arus mudik tentunya menjadi pertimbangan dalam mengelola arus lalu lintas mudik di jalan tol tahun 2025. 
 
“Pemberlakuan jalan satu arah atau one way maupun contra flow hendaknya diberlakukan pada ruas jalan tol yang tidak terlalu panjang untuk mengurangi potensi kecelakaan yang timbul di jalan tol serta meminimalkan dampak kemacetan yang ditimbulkan di jalan non tol,” kata Dewanti, Kamis, 27 Maret 2025. 
 
Tak kalah penting, perlunya kewaspadaan perjalanan mudik melalui jalan arteri dan jalan alternatif dengan lalu lintas yang akan dipadati oleh kendaraan besar seperti truk dan bus, mobil penumpang, sepeda motor atau bahkan kendaraan tidak bermotor. Belum lagi ada berbagai aktivitas masyarakat di tepian jalan seperti aktivitas pasar, pertokoan, dan para pedagang kaki lima yang meluber ke badan jalan. 
 
“Kondisi seringkali pula menimbulkan kemacetan dan berpotensi terjadinya kecelakaan,” papar dia. 
 
Baca juga: Kenapa Mudik Jadi Tradisi Lebaran? Ini Makna dan Asal Usulnya 

Kewaspadaan lain yang juga harus diperhatikan adalah kondisi cuaca yang tidak menentu. Cuaca yang terkadang sangat panas dan tiba-tiba hujan sangat deras disertai angin merupakan tantangan tersendiri bagi para pemudik, khususnya pengguna sepeda motor. 
 
Dewanti menyebut kepanasan dan tiba-tiba hujan berpengaruh pada kondisi fisik pemudik. Tidak menutup kemungkinan, pemudik mudah kelelahan atau mengantuk. 
 
Hal ini tentu menjadi persoalan yang sering dialami apalagi pada kondisi jalan macet. Pemerintah diharapkan mampu memberikan informasi titik-titik rawan kemacetan dan rawan bencana seperti banjir serta tanah longsor. 
 
“Semua harus diidentifikasi dan diinformasikan secara luas kepada masyarakat, termasuk jalur alternatif atau jalur evakuasinya agar masyarakat bisa memilih rute perjalanan yang aman," kata dia.
 
Dewanti menyebut untuk mengantisipasi berbagai kendala keamanan dan kesehatan sangat diperlukan pos keamanan dan pos kesehatan untuk para pemudik. Di jalan non tol, fasilitas-fasilitas semacam ini menjadi titik sentral bagi pemudik untuk bisa mendapatkan layanan yang diperlukan. Begitu pula rest area di jalan tol harus dipersiapkan sebaik mungkin. 
 
“Kesiapan ini untuk menjamin agar para pemudik bisa beristirahat dan menjaga kesehatan dengan cukup di rest area. Di lokasi-lokasi ini perlu juga dipersiapkan ambulance-ambulance sebagai upaya jika terjadi kecelakaan mampu secara cepat melakukan golden time evakuasi guna mengurangi fatalitas,” kata dia. 
 
Kehadiran personel kepolisian, Dinas Perhubungan, dan operator jalan tol untuk memonitor situasi lalu lintas sangat diperlukan untuk memberikan rasa tenang dan aman bagi pengguna jalan. Keberadaan mereka diharapkan mempercepat proses penanganan bila terjadi kemacetan maupun insiden kecelakaan. 
 
Dalam mudik lebaran kali ini, pihak-pihak terkait diharapkan bisa saling bekerja sama menjaga kelancaran dan keselamatan perjalanan. “Para pemudik atau pengguna jalan juga harus mempersiapkan diri dengan baik. Semua harus dipastikan save untuk melakukan perjalanan dengan berperilaku aman, disiplin dan tertib untuk menjaga keselamatan lalu lintas bersama,” tutur Dewanti. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan