Ilustrasi monyet - Pexel
Ilustrasi monyet - Pexel

Epidemiolog Sebut Perlu Edukasi Sedini Mungkin Soal Cacar Monyet

Renatha Swasty • 27 Mei 2022 14:52
Jakarta: Epidemiolog lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Yudhi Wibowo mengingatkan perlunya edukasi sedini mungkin terkait cacar monyet. Hal itu untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat.
 
"Meskipun hingga saat ini belum ada kasus cacar monyet di Indonesia namun edukasi sedini mungkin perlu sekali. Mengingat, saat ini sudah banyak negara yang melaporkan penyakit cacar monyet tersebut," kata Yudhi dikutip dari Antara, Jumat, 27 Mei 2022. 
 
Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed itu menuturkan sosialisasi dan edukasi mengenai cacar monyet dapat digencarkan. Hal itu seperti saat muncul kasus hepatitis akut.

"Terkait dengan sosialisasi dan edukasi penyakit ini menurut saya pemerintah sudah belajar banyak dari pandemi covid-19 sehingga akan berjalan dengan sangat baik. Termasuk juga antisipasi beredarnya hoaks atau berita bohong, ini perlu diperhatikan," kata dia. 
 
Dia menyebut dengan adanya berbagai program yang dipersiapkan sejak dini diharapkan dapat mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut. Terlebih, saat ini pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan cacar monyet atau monkeypox yang dibawa oleh pelaku perjalanan domestik maupun mancanegara di dalam negeri. 
 
Yudhi menyebut pemerintah juga harus memperkuat surveilans kewaspadaan dini dan respons cepat serta koordinasi terpadu. "Pada intinya meskipun belum ada kasus cacar monyet di Tanah Air namun langkah antisipasi yang menyeluruh tetap perlu diintensifkan," tutur dia. 
 
Sementara itu, virolog dari Unsoed Daniel Joko Wahyono mengatakan virus cacar monyet merupakan penyakit yang mirip dengan virus cacar manusia atau smallpox.
 
"Penyakit virus cacar monyet ini termasuk penyakit virus yang baru atau emerging virus disease yang mempunyai kemampuan menular atau menginfeksi pada inang baru yaitu dari inang asal monyet ke manusia," papar dia. 
 
Biasanya, kata dia, penularan virus ini karena ada interaksi dengan monyet yang sakit. "Sementara itu, penularan antarmanusia bisa terjadi jika melakukan kontak erat dengan penderita cacar monyet melalui cairan dari saluran pernafasan, terkena luka cacar penderita, maupun menyentuh benda yang terkontaminasi virusnya," ujar dia.
 
Baca: Kemenkes: Belum Ada Kasus Monkeypox di Indonesia, Waspadai Gejalanya
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan