Ajang penghargaan Herman Johannes Award 2022 kembali digelar bertepatan dengan Peringatan ke-76 Dies Natalis Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Hari Pendidikan Tinggi Teknik ( HPTT ), Kamis, 17 Februari 2022. Herman Johannes Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Katgama kepada para tokoh yang dianggap memiliki peran nyata dalam pengembangan IPTEK di Indonesia.
Award ini diberi nama Herman Johannes, sosok pahlawan nasional yang telah banyak berjasa dalam kemajuan Bangsa. Herman adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Rekonstruksi Ke-7 tahun 1950-1951 dan Rektor UGM ke-2 pada periode 1961-1966.
Pada tahun ini, tokoh yang mendapatkan penghargaan adalah Prof.Dr.Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo, lahir di Madiun pada tanggal 2 Agustus 1908 dan wafat pada tanggal 15 Juni 1996. Roosseno merupakan anak keenam dari pasangan Raden Roostamadji Soemodiwiryo dan Raden Rara Endran Soemodilogo.
Ketua Katgama, Agus Priyatno mengatakan, penghargaan diberikan kepada Roosseno atas jasa pengabdian, dedikasi dan karya pembangunan yang luar biasa kepada bangsa dan Tanah Air semasa hidupnya. "Semoga bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua," kata Agus, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 Februari 2022.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Katgama kepada Damiyanti Roosseno, putri bungsu Roosseno yang disaksikan oleh Pimpinan dan sivitas akademika FT UGM serta perwakilan Keluarga yang hadir. Yaitu Cyril Noerhadi beserta Istri Nia Ayu Ismaniati (Dekan FKG UI), dan Juzuar Nazief.
Cyril merupakan putra bungsu dari putri tertua Toeti Heraty Noerhadi, sedangkan Juzuar merupakan putra dari Radiastuti, putri kedua Roosseno. Mewakili keluarga , Cyril mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada Katgama atas penghargaan yang diberikan kepada Roosseno.
Cyril menyampaikan, secara singkat pemikiran-pemikiran dari Roosseno yang dikutip dari buku Roosseno: Jembatan dan Menjembatani, penerbit Yayasan Obor Indonesia, tahun 2008, saat peringatan 100 tahun lahirnya. "Pemikiran yang masih sangat relevan dalam konteks masa kini," terang Cyril.
Selain Cyril, putri ke-5 Prof.Roosseno, Amalia Roosseno juga menyampaikan ucapan terima kasih melalui tayangan video. Amalia berharap semoga teladan dan pesan-pesan ayahandanya yang terkandung dalam Mutiara Roosseno mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini.
Pada tahun 1932, Roosseno menikah dengan Raden Ayu Oentari dan memiliki 5 putri dan 1 putra. Dikenal sebagai Bapak Beton Indonesia, Roosseno merupakan Insinyur sipil, lulus dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung/ITB) pada tahun 1932.
Sebagai pelopor konstruksi beton di Indonesia, nama Roosseno selalu dikaitkan dengan rekayasa teknik sipil Indonesia. Ia adalah penerjemah ulung gambar dan desain para perancang bangunan ke dalam bentuk dan struktur pada masanya.
Roosseno mengawali kariernya dengan berwiraswasta yakni mendirikan Biro Insinyur Roosseno dan Soekarno (Presiden pertama RI) pada tahun 1933. Kemudian Pada 1 April 1944, Roosseno diangkat menjadi Guru besar (kyudju) bidang ilmu beton di Bandung Kogyo Daigaku.
Kemudia 26 Maret 1949 diangkat menjadi Guru besar luar biasa ilmu beton di Universiteit Van Indonesi, Faculteit van Technische Wetenschap di Bandung. Empat tahun kemudian, Soekarno memberikan kepercayaan kepada Roosseno sebagai Menteri, di antaranya Menteri Pekerjaan Umum Ke-10 tahun 1953, Menteri Perhubungan Ke-7 tahun 1953-1954, dan Menteri Perekonomian Ke-12 tahun 1954-1955.
Baca juga: Zainal Arief, Ini Dia Sosok Direktur Politeknik Teknologi Nuklir yang Baru
Selain itu, Roosseno juga dipercaya Soekarno untuk merealisasikan sejumlah pembangunan termasuk proyek mercusuar seperti gedung Pola, Jakarta by Pass, Masjid Istiqlal, Monas ,Hotel Indonesia, Wisma Nusantara, Sarinah Thamrin, Hotel Ambarukmo, Hotel Samudra Indonesia, Restorasi Candi Borobudur Serta Kompleks Asian Games Senayan dan sejumlah bangunan monumental lainya di Indonesia.
Pada bidang pendidikan perananya juga sangat besar yakni sebagai Promotor pendirian Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada di Yogyakarta dan Inisiator pembentukan Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Soekarno maka berdirilah FT UI dan menjadikan Roosseno sebagai Dekan pertama Fakultas Teknik UI pada 17 Juli 1964.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id