Acara ini mengangkat tema "From Atma for the Nation: Faith, Fraternity, Compassion ala Romo Mangun bagi Kaum Muda". Rangkaian acara ini dibuka dengan sambutan dari Rektor Unika Atma Jaya, Yuda Turana, Perwakilan IKAFITE (Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma), Agustinus Kunarwoko, dan dengan keynote speaker oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo.
"Romo mangun adalah seorang imam yang sangat taat dan saleh, dalam menjalankan tugasnya beliau meminta izin kepada Bapak Kardinal untuk bisa menjalankan tugas yang bentuknya berbeda dengan pastor-pastor yang lain," kata Kardinal Suharyo.
Cinta Romo Mangun kepada Tanah Air, kata Suharyo, telah terlihat sejak usia 16 tahun. Kala itu Romo Mangun sudah mengangkat senjata untuk membela negara tercinta dan sampai tutup usia ia wafat pada saat akan berbicara mengenai kondisi negaranya. "Romo Mangun terima kasih karena Romo telah menjadi wujud dari cita-cita Atmajaya 'Untuk Tuhan dan Tanah Air,' ujar Ignatius Kardinal Suharyo selaku Uskup Keuskupan Agung Jakarta.
Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Yuda. Menurut Yuda, Unika Atma Jaya dengan Romo Mangun memiliki keterkaitan yang sangat relevan. Sosok Romo Mangun merupakan bentuk nyata Kristiani, Unggul, Profesional, dan Peduli (KUPP) yang hidup.
"Kristiani, beliau merupakan seorang imam dari umat, unggul dan profesional sebagai arsitek dan sastrawan yang karyanya diakui dan mendapatkan penghargaan secara internasional, dan Kepedulian, rasa perhatian beliau terhadap orang-orang terpinggirkan. Hal ini merupakan wujud satu paket komplit KUPP yang terasa begitu nyata,” ujar Yuda.
Lebih lanjut Yuda juga menjelaskan, inspirasi Romo Mangun bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga semangat dan inspirasi untuk menghadapi tantangan masa depan bangsa. Inspirasi beliau dapat memberikan dorongan, khususnya bagi anak muda dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama, Agustinus Kunarwoko, sebagai perwakilan IKAFITE (Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma) menyampaikan, Romo Mangun merupakan sosok yang mencintai kaum muda dan memberikan teladan dalam mendampingi kaum terpinggirkan. Romo Mangun juga telah mewariskan hati, perhatian, dan cintanya sebagai seorang pendidik, seorang beriman, warga negara, dan sebagai anggota masyarakat biasa.
"Romo Mangun berkali-kali mengatakan dalam tulisannya: 'Saya ini berhutang kepada rakyat.' Maka seluruh hidupnya sejak zaman kemerdekaan dipersembahkan kembali kepada rakyat," seru Romo Mangun semasa hidupnya.
Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda Oktober ini, dan acara yang terselenggara di kampus orang muda ini mencerminkan beliau sebagai sosok yang mendampingi saudara-saudara kita yang kecil dan terpinggirkan. Beliau adalah anugerah yang besar bagi bangsa ini, mungkin anugerah yang tidak akan terulang," ujar Agustinus Kunarwoko dalam sambutannya.
Baca juga: Selamat! Fakultas Hukum Unika Atma Jaya Raih Akreditasi Internasional FIBAA
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News