Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ir. Ferian Anggara, S.T., M.Eng. DOK UGM
Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ir. Ferian Anggara, S.T., M.Eng. DOK UGM

Teliti Batubara Sejak Lulus Sarjana, Ferian Dikukuhkan Sebagai Profesor Termuda Teknik Geologi UGM

Renatha Swasty • 17 Mei 2024 20:36
Jakarta: Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ir. Ferian Anggara, S.T., M.Eng., IPM dikukuhkan sebagai Guru Besar termuda program studi Teknik Geologi di usia 40 tahun. Ferian telah melakukan riset terkait batubara sejak lulus sarjana.
 
Dia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul 'Peningkatan nilai tambah batubara untuk mendukung kemandirian pemanfaatan sumber daya bumi Indonesia'. Ferian mengatakan Indonesia saat ini menjadi salah satu negara produsen dan pengekspor batubara terbesar di dunia.
 
Data enam tahun terakhir menunjukkan secara konsisten, Indonesia masih menjadi negara eksportir dengan jumlah lebih dari 300 juta ton tiap tahun. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batubara (minerba) masih bertumpu pada komoditas batubara.

Pada 2022, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp127,90 triliun atau 301,88 persen dari rencana penerimaan 2022 dengan mayoritas atau sekitar 70-80 persen PNBP tersebut berasal dari pertambangan batubara.
 
Ferian menuturkan mempertimbangkan data cadangan batubara pada 2022 sebesar 35,05 miliar ton dan tingkat produksi batubara pada tahun yang sama sebesar 687,43 juta ton, umur cadangan batubara Indonesia diproyeksikan dapat bertahan hingga 51 tahun atau sampai dengan tahun 2073.
 
Selain menjadi komoditi ekspor, hingga sekarang batubara juga masih menjadi sumber energi listrik di Indonesia dengan presentasi mendekati 50 persen. Namun, seiring dengan perkembangan kebijakan pemerintah Indonesia dan tren pemanfaatan energi di dunia, diperlukan upaya tambahan dalam pemanfaatan batubara.
 
Program Peningkatan Nilai Tambah (PNT) batubara dengan berbagai opsinya merupakan bentuk implementasi pengelolaan energi dalam rangka mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan energi nasional sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undnag Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.
 
"PNT batubara pada sektor metalurgi, pertanian, konstruksi, dan berbagai bidang lainnya diharapkan dapat mendukung implementasi konsep total extraction dan circular economy dalam pemanfaatan sumber daya di Indonesia. Akhirnya, kita sebagai bangsa, tetap dapat memanfaatkan sumber daya yang kita miliki dengan berkelanjutan,” ucap Ferian dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 17 Mei 2024.
 
Ferian melakukan riset terkait batubara sejak lulus sarjana dan bekerja di industri batubara. Kemudian, melanjutkan studi Master dan Doktor hingga bekerja sebagai Dosen di Departemen Teknik Geologi UGM.
 
Dia mengucapkan terima kasih kepada stakeholder terkait yang telah mendukung penelitian terkait PNT batubara. “Saya sangat mengapresiasi kontribusi seluruh pihak dalam mendukung penelitian kami baik dari institusi pemerintah, swasta, lembaga riset, dan perguruan tinggi dalam dan luar negeri,” tutur dia.
 
Ketua Dewan Guru Besar UGM, Mochammad Maksum, menyebut Ferian merupakan salah satu dari 76 Guru Besar aktif dari 102 Guru Besar yang pernah ada di Fakultas Teknik UGM. Ferian juga menjadi Guru Besar termuda di Teknik Geologi di usia 40 tahun.
 
Baca juga: Terharu! Anak Keluarga Korban Tsunami Palu Lulus S2 Cumlaude di UGM 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan