"Secara tidak langsung, ini mengembangkan growth mindset,” ujar Lucia dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Mei 2023.
Kasubdit Peningkatan Kapasitas Staf Akademik UI itu optimistis Indonesia dapat mencetak dan membentuk generasi emas melalui kolaborasi dan kesadaran semua pihak, yakni pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat yang saling bersinergi untuk mendampingi perkembangan anak. Dia menyebut seseorang yang memiliki growth mindset berarti memiliki motivasi dan keinginan kuat untuk berprestasi, tidak mudah menyerah, dan senantiasa berusaha bila mendapat tantangan sulit.
"Tidak hanya growth mindset, tingginya sikap resiliensi juga memaksimalkan pembentukan generasi unggul Indonesia," tutur dia.
Dia menjelaskan resiliensi pada individu merupakan kapasitas untuk bangkit ketika jatuh, tidak terpaku pada kegagalannya. Lucia mengatakan seseorang yang resiliens dapat dipadankan dengan karet elastis yang kalau ditarik akan kembali lagi ke bentuk awal.
"Mahasiswa juga diharapkan seperti itu, ketika mengalami ketegangan karena mengerjakan tugas yang sulit atau misalnya mengerjakan skripsi, maka setelah itu segera cepat dapat menyesuaikan dirinya kembali, tidak kalah dengan keadaan,” kata Lucia.
Dia menuturkan kemajuan teknologi di era saat ini, dapat menjadi sarana berkembang untuk generasi unggul dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya. Lucia menyebut sikap yang perlu dimiliki anak adalah self-control yang diasah sejak dini berdasarkan pola asuh orang tua dan lingkungan.
Seiring dengan upaya membentuk generasi unggul, program pemerintah yang sudah dicanangkan juga cukup banyak, antara lain profil Pelajar Pancasila, Merdeka Belajar, hingga Program Transisi PAUD-SD yang menyenangkan. Program ini sudah dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia untuk mengupayakan agar anak-anak tumbuh dengan tangguh dan pancasilais, memiliki sifat mandiri, penalaran kritis, gotong royong, dan memiliki kesejahteraan psikologis yang baik.
Selain itu, dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat penyebaran informasi terjadi dengan cepat. Sehingga, dibutuhkan penalaran kritis kepada pelajar, senantiasa menyaring informasi yang masuk, dan memastikan kebenarannya.
“Melalui pendidikan yang mendorong nalar kritis diharapkan dapat mengarahkan pelajar untuk mengembangkan growth mindset, selain itu juga belajar untuk tidak menerima informasi begitu saja melainkan melihat logika berpikirnya dan selalu berupaya melihat suatu informasi masuk akal atau tidak,” kata Lucia.
Dia berharap masyarakat Indonesia, baik dari instansi pemerintahan, instansi pendidikan, dan orang tua, serta lingkungan sekitar, dapat saling bahu membahu dan bergandeng tangan untuk mendorong generasi muda menjadi pribadi unggul. Meskipun, dalam prosesnya terdapat banyak sekali tantangan yang dihadapi, tetapi dengan tujuan sama, bangsa Indonesia mampu mencapai tujuan tersebut.
Lucia menyebut generasi muda perlu senantiasa berpikir positif dan optimis dalam melihat dunia. Sehingga, dapat terus menggali potensi melalui pendekatan skolastik ataupun nonskolastik.
“Di masa pendidikan, upayakan pelajar dapat mengeksplorasi minat dan bakat sebanyak mungkin, seperti belajar musik, olahraga, bahasa, dan sebagainya. Terus gali potensi karena mungkin saja ada bakat terpendam yang akan diketahui setelah melakukannya,” ujar Lucia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News