"Adapun besarnya anggaran untuk perbaikan 110 sekolah rusak tersebut sekitar Rp22 miliar melalui APBD 2022," kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus M. Zubaedi di Kudus, Senin, 17 Januari 2022.
Ia menjelaskan, sekolah rusak yang menjadi sasaran perbaikan tersebut, tersebar di sembilan kecamatan dengan jumlah sekolah terbanyak untuk tingkat SD di Kecamatan Mejobo dan Kaliwungu masing-masing ada 14 sekolah. Lalu, Kecamatan Undaan ada 13 sekolah, dan paling sedikit di Kecamatan Kota ada enam sekolah.
Sementara, untuk tingkat SMP tersebar di Kecamatan Bae ada dua sekolah. Kecamatan Undaan ada tiga sekolah, Kecamatan Jekulo ada dua sekolah. Sementara, di Kecamatan Gebog, Kota dan Jati masing-masing ada satu sekolah.
"Lamanya pengerjaan rehabilitasi gedung sekolah tersebut, berkisar 60 hari. Namun ada kontraktor yang bisa mengerjakannya dalam waktu sebulan," ujarnya.
Baca: Atas Kelas Roboh, Siswa MTs di Temanggung PTM di Rumah Warga
Ketika perbaikan, maka proses belajar mengajar siswa bisa memanfaatkan ruangan lainnya seperti ruangan guru maupun perpustakaan. Sekolah juga diminta mengatur jadwal masuk siswa agar semuanya bisa mengikuti pembelajaran tatap muka.
Anggaran tahun 2022 tersebut, kata dia, termasuk untuk perbaikan SD 2 Klaling, Kecamatan Jekulo yang dikabarkan plafonnya juga ambrol mendapatkan alokasi anggaran Rp200 juta.
Kepala SD 2 Klaling Kusiyah mengakui kondisi ruang kelas 1 hinga kelas 6 sudah rusak sejak ia bertugas pada 2018. Ia mengaku sudah mengajukan proposal perbaikan ruang kelas 1, 6 dan 5 pada 2019, kemudian 2020 diverifikasi dan akhirnya mendapatkan persetujuan.
"Hanya saja, kondisinya diperparah saat masa pandemi karena ada plafon yang ambrol. Saat pembelajaran tatap muka seperti sekarang juga khawatir, terlebih curah hujan mulai meningkat," ujar Kusiyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News