"Jujur saya, yang saya bela itu Pak Jokowi. Jangan sampai Pak Jokowi jatuh, semakin terjerembab. Kita ingin Jokowi menjalankan nilai, menjaga nama alumni UGM, ayo jalankan nilai Pancasila," kata Koetjoro dalam program Panggung Demokrasi melalui YouTube Metro TV dikutip Jumat, 9 Februari 2024.
Pihaknya juga ingin membuka mata seluruh pihak karena telah banyak pelanggaran etik dalam demokrasi. Hal tersebut semakin terbukti dengan putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
DKPP menyatakan seluruh komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) terbukti melanggar kode etik terkait kepastian hukum pencalonan Gibran Rakabuming Raka.
"Kemudian apa yang disampaikan kelompoknya Gibran ini pasti nanti ada pembenaran-pembenaran dan pembenaran itu bukan kebenaran. Ini menunjukkan bahwa dalam psikologi itu, sekali orang berdusta, culas, bohong, dia akan terus berdusta, culas, bohong untuk mempertahankan harga dirinya. Semua dilakukan untuk menjaga dirinya," kata Koetjoro.
Dia mengatakan publik juga harus diingatkan kembali kalau Jokowi bukan cuma sebagai Presiden. Saat ini, Jokowi juga adalah ayah dari calon Wakil Presiden Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
"Sehingga peran-perannya (Jokowi) di situ selalu memihak kepada dia (Gibran). Tolong juga dari Istana jangan membuat keramaian. Saya ke mahasiswa itu selalu bilang kamu boleh salah, kita boleh salah, tapi jangan berbohong. Itu pendapat kita," kata dia.
| Baca juga: Guru Besar IPB Tersinggung Dituduh Partisan Karena Kritik Jokowi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
