Kolaborasi ini diusulkan dengan mempertimbangkan persamaan kepentingan antara Unpad dan Universitas Teheran, universitas tempat Sarkar mengajar, yaitu nanoteknologi. Kerja sama terkait penggunaan nanoteknologi dalam peralatan medis dan obat-obatan untuk menghasilkan proses penyembuhan yang cepat dan minim efek samping.
“Di Unpad, masih belum ada program pembelajaran yang spesifik mengenai nanoteknologi, tetapi kami sudah memiliki pusat risetnya,” kata Rina Indiastuti dikutip dari laman unpad.ac.id, Jumat, 25 November 2022.
Sarkar menyebut kolaborasi ini sangat penting untuk mendorong penerapan nanoteknologi di sektor medis kedua negara serta meningkatkan efektivitas biaya. “Penggunaan nano sangat efektif dan minim efek samping,” kata Sarkar.
Dia menjelaskan nano sense technology bisa mendiagnosis sel kanker dalam 10 detik serta mendeteksi keseluruhan bagian tumor secara akurat. Sebelumnya, kanker bisa kembali tumbuh karena proses pengangkatan tumor masih meninggalkan sedikit sisa yang akan berkembang menjadi tumor baru dalam 1-2 tahun.
Persentase kanker tumbuh kembali dapat diperkecil dengan nanoteknologi. Selain itu, ada pula obat-obatan nano-based yang bisa digunakan untuk menangani kanker dengan lebih aman.
Hal tersebut dikarenakan obat-obatan ini langsung menuju tumor kanker tanpa merusak organ-organ tubuh lain selama prosesnya. Namun, obat nano-based sangat mahal. Harganya bisa mencapai USD800 per injeksi karena teknologi yang digunakan untuk membuatnya masih sangat baru.
Hal ini bisa diatasi bila riset dan penerapan nanoteknologi lebih digencarkan lagi. Sarkar menyebut hal inilah yang menjadi tujuan kolaborasi.
“Jika kita benar-benar ingin membantu masyarakat, kita harus fokus ke riset dan perkembangannya,” kata Sarkar.
Dia menyetujui usulan mengadakan seminar gabungan dan lokakarya mengenai topik-topik seputar nanoteknologi, seperti nanofarmasi. Profesor dan kandidat Doktor dari Unpad, Universitas Teheran, dan berbagai universitas lain bisa diundang untuk menjadi pembicara maupun peserta.
Sarkar menyebut pelaksanaan summer school untuk mahasiswa sarjana juga bisa dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan familiaritas mereka terhadap konsep nanoteknologi dan penggunaannya di bidang medis.
Pertukaran pelajar antara Unpad dan Universitas Teheran juga sedang melalui tahap diskusi. Mengingat, besarnya keterlibatan Universitas Teheran dalam nanoteknologi, baik di bidang riset maupun pendidikan.
Baca juga: Patenkan 1.518 Produk Riset, Unpad Jadi Perguruan Tinggi ke-3 Pemohon Hak Cipta Terbanyak |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News