Ilustrasi pertempuran Medan Area. DOK Pustakamadani.com
Ilustrasi pertempuran Medan Area. DOK Pustakamadani.com

Sejarah Pertempuran Medan Area: Perjuangan Warga Sumut Mengusir Belanda

Media Indonesia.com • 13 Oktober 2022 15:02
Jakarta: Pertempuran Medan Area merupakan salah satu tragedi dalam sejarah Indonesia. Tragedi ini terjadi saat rakyat Indonesia yang tinggal di Sumatra Utara melawan sekutu dan Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA) di Kota Medan pada 9 Oktober 1945.
 
Tragedi ini berawal dari kedatangan pasukan sekutu yang merupakan pasukan Inggris ke Sumatra Utara di bawah pimpinan Brigadir Jenderal TED Kelly yang disambut baik oleh pemerintah Indonesia. Bahkan, pemerintah Indonesia menyediakan hotel di Kota Medan untuk mereka.
 
Namun, perbuatan baik rakyat Indonesia tidak berbalik, mereka justru mulai memancing konflik dengan Indonesia. Konflik pertama terjadi di sebuah hotel di Jalan Bali, Medan.

Seorang penghuni menginjak-injak serta merampas lencana merah putih yang digunakan pemuda Indonesia. Kemudian, pada 13 Oktober 1945 pemuda Indonesia menyerang mereka.
Penyerangan tersebut juga merupakan upaya untuk merebut dan mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dari kuasa Jepang. Masalah berlanjut ke berbagai daerah di Sumatra Utara.
 
Sekutu turut melakukan intimidasi melalui berbagai langkah ultimatum agar bangsa Indonesia menyerahkan senjata yang mereka miliki kepada pihak sekutu. Pada 1 Desember 1945, sekutu kembali memberikan upayanya dengan memasang papan bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area” di beberapa pinggiran kota Medan.
 
Pemuda Indonesia semakin meningkatkan perlawanannya. Lalu pada 10 Desember 1945, sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan.
 
Serangan ini menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak. Kota Medan berhasil dikuasai sekutu pada April 1946 dan menyebabkan pindahnya pusat perjuangan rakyat Medan ke Pematangsiantar.
 
Komandan pasukan berunding di Medan Area dan membentuk satu komando bernama Komando Resimen Laskar Rakyat untuk memperkuat perlawanan di Kota Medan, tepatnya komando tersebut dibentuk pada Agustus 1946. Komando ini terus menyerang sekutu di wilayah Medan hingga berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia pada 1949.
 
Tragedi ini memakan korban sebanyak 7 pemuda meninggal dunia, 7 pihak NICA meninggal dunia, dan 96 pihak NICA mengalami luka-luka. Tak hanya itu, sebagian kota Medan yang menjadi lokasi pertempuran juga ikut hancur. (Joan Imanuella Hanna Pangemanan)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan