Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun Na'im mengatakan perpustakaan merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Maka itu perpustakaan tidak bisa lagi dikelola secara konvensional.
"Perpustakaan ke depannya tidak hanya menjadi tempat berkumpul untuk membaca buku ataupun mencari informasi, namun dapat menjadi working space tempat munculnya inovasi-inovasi baru," ujar Ainun dinukil laman resmi Kemenristekdikti, Pangkalpinang, Selasa, 27 Maret 2018.
Perpustakaan diminta untuk menjadi suatu yang virtual office. Dengan begitu, perpustakan diyakini mampu menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan digitalisasi, artificial intellegence, internet of things, serta big data yang memainkan peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Ainun mengapresiasi perkembangan perpustakaan di perguruan tinggi dan Perpustakaan Nasional yang telah mulai mengikuti perkembangan teknologi.
"Perpustakaan kita sudah mulai membuat sistem informasi canggih untuk manajemen dan pencarian koleksi perpustakaan. Perpustakaan Nasional juga telah mengembangkan digital library," ungkapnya.
Ainun mengakui Kemenristekdikti mendukung upaya integrasi dan sinergi koleksi perpustakaan antara jaringan perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan daerah, dan Perpustakaan Nasional. Sinergi dan integrasi tersebut diyakini mampu menghasilkan efisiensi dalam anggaran pengadaan koleksi dan akses yang lebih luas terhadap koleksi perpustakaan.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarief Bando mengatakan integrasi dan sinergi antara Perpustakaan Nasional dengan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia sangat penting dalam proses transfer ilmu demi kemajuan bangsa. Dengan integrasi dan sinergi, kompilasi jutaan koleksi Perpustakaan Nasional dan perpustakaan perguruan tinggi dapat dinikmati dan diakses lebih luas bagi para pencari ilmu.
"Koleksi Perpusnas open access dengan cara menjadi anggota secara online. Setiap koleksi dapat diakses dan diunduh setelah menjadi anggota Perpusnas," jelas Syarief Bando.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News