Asphalt Thermal Collector - UGM
Asphalt Thermal Collector - UGM

Mahasiswa UGM Gagas Pemanfaatan Aspal Jalanan untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Renatha Swasty • 13 September 2022 18:09
Jakarta: Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas (Asphalt Thermal Collector) untuk mengurangi peningkatan suhu akibat urban heat island (UHI).
 
Ide Asphalt Thermal Collector diusung oleh tim PKM Video Gagasan Konstrukif (VGK) UGM yakni Fikru Shidqi Helmi (Teknik Sipil 2020), Hakan Malika Anshafa (Teknik Sipil 2020), Octa Elwan Ibrahim (Teknik Sipil 2020), Nabila Alma Maharani (Teknik Sipil 2020), dan Syifa Husnun Nissa HT (Kimia 2021).
 
“Asphalt Thermal Collector ini merupakan suatu inovasi mengurangi UHI dengan cara menyerap panas pada permukaan aspal menggunakan cairan yang mengalir di dalam pipa. Dengan menurunnya suhu pada aspal, suhu kota sekitarnya turut menurun atau lebih sejuk dari sebelumnya,” jelas Fikru dikutip dari dari laman ugm.ac.id, Selasa, 13 September 2022.

Dia mengatakan ide penerapan Asphalt Thermal Collector berawal dari tingginya suhu perkotaan. Meningkatnya suhu tidak lepas dari fenomena Urban Heat Island (UHI) yaitu suhu perkotaan lebih tinggi daripada daerah di sekitarnya.
 
Salah satunya, bertambahnya jalanan aspal. Aspal memiliki sifat menyerap panas dan di siang hari jalanan aspal dapat mencapai suhu hingga 48°C. Oleh karena itu, perlu ada inovasi mengatasi persoalan tersebut.
 
Lima mahasiswa muda ini memanfaatkan aspal untuk melawan fenomena UHI. Penyerapan panas oleh aspal yang sebelumnya justru mempercepat proses UHI karena radiasi dapat diputarbalikkan untuk mengurangi efek UHI dengan menerapkan Asphalt Thermal Collector.
 
Fikru menjelaskan teknis pemasangan Asphalt Thermal Collector ialah dengan pemasangan pipa set berbahan polypropylene yang ditanamkan ke jalan dengan kedalaman 2,5 cm dari permukaan. Pemasangan pipa dilakukan mengular dan dibuat segmen jalan setiap lima meter untuk memudahkan pemeliharaan.
 
Selain itu, juga dilengkapi komponen pendukung yaitu pompa dan bak penampung. Komponen pendukung ini diletakkan di bawah trotoar dan terdapat pintu bagian atas untuk kebutuhan pemeliharaan.
 
Mekanisme kerja Asphalt Thermal Collector ialah air dialirkan dalam pipa melalui inlet dengan pompa dalam kondisi dingin. Seiring bergeraknya cairan di dalam pipa, panas pada lapisan aspal akan terserap oleh air.
 
Air yang keluar dari pipa outlet akan memiliki suhu lebih tinggi. Air tersebut kemudian diitampung dalam wadah yang kemudian berpotensi dimanfaatkan sebagai kebutuhan komersial.
 
“Selain untuk mengurangi efek UHI, suhu aspal yang rendah juga dapat meningkatkan keawetan pada aspal. Aspal yang awet akan menyebabkan biaya perawatan rendah dan keselamatan berkendara di jalan raya juga lebih terjamin,” tutur dia.
 
Baca juga: Penggunaan Limbah Plastik untuk Aspal Jalan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan