Kerja sama untuk membangun lembaga kejuruan terkemuka yang mampu memajukan industri manufaktur dan jasa Indonesia. Selain itu, pendirian institusi pendidikan ini untuk mempersiapkan lulusan kompeten pada dunia industri.
Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Seoul, Gandi Sulistiyanto, menyampaikan keberadaan perusahaan besar Korea di Indonesia yang diikuti oleh investasi dalam bidang teknologi dan manufaktur perlu diimbangi dengan kesiapan tenaga kerja ahli di bidangnya. Alasan itu membuat politeknik didirikan.
“Keberadaan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia akan menjadi lembaga penting untuk mendukung penguatan sumber daya manusia sebagai investasi jangka panjang pembangunan Indonesia di era Industri 4.0,” ujar Gandi dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Januari 2023.
Gandi menyebut kondisi Indonesia dan Korea ialah komplimentari. Korea memiliki teknologi dan ilmu pengetahuan tinggi tetapi menghadapi masyarakat yang menua (aging society).
“Sedangkan, kondisi Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat besar dengan usia penduduk sebagian besar berada di masa produktif,” tutur Gandi.
Executive Director KOPO, Yim Chun Gheon, mengapresiasi kerja sama yang telah disepakati. Dia menilai kerja sama yang diusulkan tim Universitas Prasetiya Mulya sangat komperehensif dalam membangun politeknik berwawasan luas dan akan mampu menjawab kebutuhan tenaga terampil di Indonesia.
“Dengan semboyan Anything is possible yang dimiliki kampus KOPO, kami siap mendukung rencana pembangunan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia,” tutur Yim.
Sementara itu, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Djisman Simandjuntak, menyebut Politeknik Korea Prasetiya Mulya merupakan bagian dalam tahapan membangun ekosistem industri ekonomi di masa mendatang. Pendirian politeknik ini didukung industri-industri besar di Indonesia dari berbagai bidang usaha.
“Keberadaan politeknik baru ini diharapkan menjadi bagian dari usaha pemerintah Indonesia dalam mendukung kerja sama bilateral Indonesia-Korea Selatan melalui penguatan tenaga ahli yang siap pakai,” jelas Djisman.
Atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Seoul, Gogot Suharwoto, menyambut baik kerja sama tersebut sebagai langkah nyata penyiapan sumber daya manusia (SDM). Hal ini, kata dia, sesuai kebutuhan pasar yang didukung penuh oleh dunia usaha dunia industri (DUDI) di Indonesia dan Korea Selatan.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama, kedua belah pihak akan membentuk kelompok kerja untuk menentukan bentuk dukungan yang diberikan KOPO bagi politeknik yang dibangun. Selain itu, kelompok kerja juga akan mendesain program studi dan kurikulum serta sertifikat keahlian yang menjadi kompetensi inti dari lulusan.
Universitas Prasetiya Mulya dan KOPO akan berkolaborasi di bidang keahlian Robotik, Otomatisasi, dan Kendaraan Listrik untuk program gelar dan nongelar termasuk sertifikat keahlian dari Industri. Dalam menentukan kebutuhan program studi yang akan dibentuk, tim Universitas Prasetiya Mulya telah melakukan Diskusi Kelompok Terpumpun dengan berbagai industri besar di Indonesia, seperti Indofood, Gemala Group, Sinarmas Group, Adaro Group, dan Indocement Indonesia.
Baca juga: Lulusan Prasetiya Mulya Gapai Karier Cemerlang |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News