Mengusung semangat ‘Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan’, Indonesia Bertutur diharapkan dapat mewujudkan gerakan dalam menggali pengetahuan warisan budaya Indonesia sejak masa prasejarah hingga abad ke-15 melalui wadah film, musik, media, dan seni pertunjukan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan peran kebudayaan sangat penting. Warisan pengetahuan dari leluhur bangsa menjadi sumber daya luar biasa untuk memikirkan alternatif solusi bagi kondisi sekarang dan masa depan.
"Penyelenggaraan Mega Festival Indonesia Bertutur adalah upaya menggali serta mengomunikasikan warisan budaya tersebut,” kata Hilmar dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Juni 2024.
Hilmar mengatakan Indonesia Bertutur akan memanfaatkan ragam budaya dan teknologi. Hal itu agar masyarakat Indonesia dapat melihat relevansi antara masa lalu dengan masa kini.
"Dan dapat melihat bagaimana kita dapat berperan sehingga kebudayaan dapat terus menjadi sumber kehidupan di masa depan,” ujar dia.
Intur 2024 mengangkat tema Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama. Intur akan dilaksanakan pada 7-18 Agustus 2024 dengan mengambil tempat di tiga lokasi di Bali, yakni Batubulan, Ubud, dan Nusa Dua.
Filosofi Subak sarat akan makna keseimbangan hubungan antara manusia dengan pencipta, sesama, dan alam. Konsep ini dikenal oleh masyarakat Hindu Bali sebagai falsafah Tri Hita Karana. Selain itu, sistem Subak telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada 2012.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengungkapkan setiap penyelenggaraan Mega Festival Indonesia Bertutur selalu mengedepankan semangat menjaga budaya berkelanjutan dan menginspirasi. Mahendra menjelaskan Indonesia Bertutur adalah bagian upaya berkelanjutan pemajuan kebudayaan dengan tujuan membangun jembatan pengetahuan lokal dengan keadaan era 4.0.
Selain itu, mendorong peran aktif generasi muda dalam melindungi serta memanfaatkan peninggalan sejarah, menyediakan platform kolaborasi untuk seniman lintas disiplin, dan memaknai warisan ilmu pengetahuan sebagai sumber kreativitas bangsa.
“Mega Festival Indonesia Bertutur merangkul semua kalangan untuk mengedepankan lokalitas budaya dalam ekosistem berkelanjutan. Dengan menggandeng lebih dari 900 pelaku budaya yang berasal dari 15 negara. Saya optimis festival budaya ini yang dapat dinikmati oleh semua generasi,” ujar Mahendra.
Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2024, Melati Suryodarmo, menyebut Mega Festival Indonesia Bertutur ingin mengajak pelaku budaya memiliki semangat yang sama untuk mengangkat pengetahuan berkaitan dengan sumber pangan dan kehidupan agraris di Indonesia dengan tetap memperhatikan harmonisasi antar manusia dengan manusia, alam, dan Tuhan.
“Seperti nilai yang terkandung dalam Subak, Indonesia Bertutur diharapkan dapat menjadi pemicu dalam menjaga keseimbangan kehidupan antara masyarakat, alam, dan spiritual dalam kenyataan hari ini,” ujar Melati.
Direktur Festival Indonesia Bertutur 2024, Taba Sanchabakhtiar, berharap festival ini dapat memberikan pengalaman baru kepada seluruh masyarakat yang akan hadir dalam mengeksplorasi keanekaragaman seni dan budaya bangsa.
“Dengan didukung oleh segala aspek, mulai dari desain kawasan di tiga lokasi, keterlibatan lebih dari 900 pelaku budaya yang saling berkolaborasi, hingga terdapat 100 karya yang akan dihadirkan, diharapkan festival ini dapat membangun dialog serta menggali inspirasi dari sumber pengetahuan lokal serta warisan budaya Indonesia," ujar Taba.
Ikon Indonesia Bertutur 2024, Dian Sastrowardoyo, senang dapat terlibat dalam bentuk produksi karya maupun figur Indonesia Bertutur 2024. Dian ingin dari program ini menjadi awal yang baik memajukan dan mengembangkan kebudayaan nasional.
“Saya sangat menghargai kesempatan untuk terlibat sebagai Ikon Indonesia Bertutur 2024 dan memproduksi karya film yang nantinya akan ditampilkan. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk perjalanan kita dalam memajukan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia di panggung nasional dan internasional, sekarang dan di masa depan,” tutur Dian.
Festival Indonesia Bertutur 2024 akan menghadirkan delapan program utama dalam memberikan pengalaman memantik kepekaan dan memperlihatkan kenyataan hidup hari ini dan esok dari sudut pandang berbeda, yakni:
- Kathanaya: menampilkan seni tutur yang mencakup nilai-nilai kearifan lokal serta sejarah panjang bangsa Indonesia
- Visaraloka: program Eksibisi Expanded Media dan Seni Performans
- Ekayana dan Anarta: panggung untuk seni pertunjukan
- Layarambha: seni gerak dan tari dalam bingkai sinematografi
- Samaya Sastra: ruang untuk program sastra dan pembacaan puisi
- Kiranamaya: mengeksplorasi seni Video Mapping dan seni instalasi cahaya
- Virama: panggung senja bagi pertunjukan hiburan dan musik
- Maha Wasundari - Seremoni dan pertunjukan pembukaan di Lapangan Chandra Muka Batubulan: 7 Agustus 2024
- Program di Ubud tersebar di lima venue, yakni Neka Art Museum, Museum Puri Lukisan, ARMA Museum dan Resort, Setia Darma House of Mask and Puppets, serta Tonyraka Art Lounge: 8-18 Agustus 2024
- Kegiatan di Pulau Peninsula, Nusa Dua: 14-18 Agustus 2024.
Baca juga: Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai 'Memory of The World' |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id