Mahasiswa UNY Maghfiroh Izza Maulani lulus Cumlaude. DOK UNY
Mahasiswa UNY Maghfiroh Izza Maulani lulus Cumlaude. DOK UNY

Kisah Izza, Putri Buruh Serabutan Perjuangkan Kuliah hingga Lulus Cumlaude dari UNY

Renatha Swasty • 23 Januari 2023 14:08
Jakarta: Pepatah usaha tidak pernah mengkhianati hasil terjadi di hidup mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Maghfiroh Izza Maulani. Anak pertama pasangan Sudarjo dan Sri Wahyuni yang berprofesi sebagai buruh serabutan tersebut berhasil menamatkan kuliahnya di program studi Pendidikan Matematika Fakultas MIPA dengan IPK 3,77 dan meraih predikat Cumlaude.
 
Perjalanan Izza tidak mudah. Saat menempuh pendidikan di SMPN 2 Salam Kabupaten Magelang Jawa Tengah, gadis ini nyaris tidak dapat melanjutkan sekolah ke bangku SMA karena ketiadaan biaya. Padahal, Izza merupakan lulusan terbaik SMP di Sub Rayon Salam dengan total nilai Ujian Nasional 379,5 atau dengan nilai rerata 94,875. S
 
Izza sempat berpikir melanjutkan sekolah di SMK terdekat dengan biaya murah. Beruntung, ada seorang dermawan yang berkenan menjadi orang tua asuh hingga Izza bisa sekolah di SMAN 3 Magelang.

Selepas lulus SMA, Izza kembali dihadapkan pilihan melanjutkan kuliah atau berhenti. Sebab, orang tuanya tidak mampu membiayai kuliah.
 
"Kalau mau kuliah, cari biaya sendiri ya. Bapak Ibu tidak punya biaya," kenang Sudarjo dikutip dari laman uny.ac.id, Senin, 23 Januari 2023.
 
Izza sempat sedih, mimpinya menjadi dokter mesti kandas. Sebab, biaya kuliah di fakultas Kedokteran tak murah.
 
Namun, dengan bimbingan guru BK, akhirnya Izza menemukan minat di bidang lain. Izza yang menyukai matematika dan fisika, akhirnya warga Tersan, Desa Tersan Gede, Kecamatan Salam Magelang tersebut terpikirkan mengambil jurusan terkait. Sekolah juga ikut andil dengan mendaftarkannya pada beasiswa Bidikmisi yang sekarang bernama KIP Kuliah.
 
Setelah melalui tes SBMPTN, Izza diterima sebagai mahasiswa baru pendidikan matematika UNY. Namun, dia belum dinyatakan lolos Bidikmisi karena perlu ada survei dan kuota terbatas.
“Pada awal semester, saya sempat tidak lolos Bidikmisi. Sempat kelimpungan, takut UKT mahal dan tidak bisa membayar,” kata Izza,.S
 
Lagi-lagi Izza mendapat keberuntungan. Sebab, ada penambahan kuota mahasiswa Bidikmisi, sehingga Izza berhasil lolos. Akhirnya, dia menjalani kuliah tanpa memikirkan biaya pendidikan. Selama kuliah, Izza terus berproses.
 
“Hampir setiap hari saya berangkat pukul 6 pagi karena saya membutuhkan waktu satu jam untuk ke kampus,” cerita dia.  
 
Untuk menghemat biaya, hampir setiap hari Izza membawa bekal makan. Mengingat jarak rumah cukup jauh dan jadwal kuliah tidak berurutan, untuk mengisi waktu luang Izza bergabung menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Matematika, UKMB Magenta Radio dan berkesempatan mengikuti Kampus Mengajar.
 
Izza sempat menjalani kuliah online karena pandemi virus covid-19. Kendala yang sering terjadi ialah masalah sinyal dan perangkat. Tidak jarang harus kuliah di pinggir jalan atau di rumah tetangga, bahkan sempat juga di makam.
 
Meski begitu, Izza terus berusaha mengikuti kuliah melalui modul-modul yang dibagikan. Kemudian, pada awal semester 5 Izza mulai mengajar les matematika untuk mengasah skill sekaligus mencukupi kebutuhan. Izza berhasil merampungkan kuliah dan segala lika-likunya dan mengikuti wisuda pada Agustus 2022.
 
Sekarang, Izza telah mengajar di SMAS Daar el Qolam Tangerang dan masih menyimpan keinginan untuk studi lanjut S2. “Segala bentuk keterbatasan ada hikmahnya. Jangan pernah berhenti sekolah karena keterbatasan biaya. Masih banyak hal yang bisa diusahakan. Allah pasti menolong hambanya yang bersungguh-sungguh," tutur Izza.
 
Baca juga: Cerita Alumnus UNY Kuliah di Bristol, UK: Rasakan Laboratorium Seperti di Film Avengers

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan