Pelatihan bertema “Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran”. Foto: GSM
Pelatihan bertema “Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran”. Foto: GSM

Dunia Pendidikan Tengah Hadapi Krisis Besar, Ini Indikatornya

Citra Larasati • 26 Oktober 2023 13:04
Jakarta:  Dunia pendidikan kini tengah menghadapi krisis besar yang belum banyak disadari masyarakat.  Hal itu adalah krisis sumber daya manusia, yakni kondisi ketika manusia tidak menemukan talenta dan passion di dalam dirinya.
 
“Krisis ini disebut krisis sumber daya manusia, yaitu ketika manusia tidak pernah menemukan talenta, potensi, dan passion yang ada di dalam dirinya,” ungkap Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal saat menjadi narasumber di “Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran”, dilansir dari siaran persnya di Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023.
 
Pendidikan adalah tulang punggung pembangunan suatu negara. Melihat pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda, menjadi perhatian penting dan kebutuhan yang mendesak terhadap perubahan sistem pendidikan di Indonesia.

Di tengah berbagai inisiatif dan program yang diluncurkan oleh pemerintah, terdapat Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), sebuah gerakan pendidikan akar rumput yang muncul sebagai agen perubahan yang berpotensi mengubah lanskap pendidikan Indonesia.

Ciri Sekolah Menyenangkan

Rizal menekankan pentingnya pendidikan yang berfokus pada proses belajar, dan tujuan guru adalah untuk memastikan siswanya tidak pernah berhenti untuk belajar. Ia juga memberikan pernyataan bagaimana ciri sekolah menyenangkan.
 
“Yakin ketika guru dan murid punya tujuan moral dalam dirinya, maka ia akan disiplin. Maka ciri sekolah menyenangkan adalah berdisiplin tanpa harus ditakut-takuti, belajar tanpa harus dipaksa, berprestasi tanpa harus merasa tertekan,” terang Rizal.
 
GSM yang dikenal dengan komunitas-komunitas guru yang aktif bergerak di berbagai daerah melalui gerakan akar rumput, telah memainkan peran sentral dalam memperkuat semangat perubahan dalam acara tersebut. Rizal tidak hanya memberikan gagasan teoretis dalam dunia pendidikan, tetapi juga sejalan dengan semangat komunitas GSM yang terus tumbuh dari berbagai daerah di Indonesia.
 
“Jika hadir guru yang memanusiakan manusia yang memberi kesempatan luas bagi muridnya untuk mengembangkan 3 kodrat manusia, yakni keragaman talenta, rasa ingin tahu, dan kreativitasnya, maka para siswa dan sekolah yang dianggap mati oleh masyarakat atau orang tuanya akan kembali tumbuh menjadi sekolah yang dicintai anak-anaknya,” terang Rizal.
 
Ali Sodikin sebagai penggiat komunitas dan leader komunitas GSM Jawa Tengah mengatakan, sudah ada sekitar 700-an anggota baru yang sudah bergabung dari wilayah Jawa Tengah. Selain itu, terjadi pengembangan masif dari komunitas-komunitas di daerah yang sebelumnya belum tersentuh di wilayah Jawa Tengah.
 
“Sudah 75 persen total komunitas GSM wilayah Jateng berdiri. Ditambah dengan komunitas baru seperti di Wonosobo, Brebes, Banjarnegara, Kendal, Wonogiri, dan lain-lain. Hal ini juga jadi titik awal bergabungnya teman-teman dari daerah yang belum memiliki komunitas GSM.  Jumlah
yang sudah bergabung sekarang melonjak sampai 700-an orang,” ucap Ali.
 
Salah satu bentuk keseriusan dari sebagai dampak positif dari acara ini tidak hanya dirasakan oleh guru penggerak, tetapi juga pejabat-pejabat tinggi seperti Kepala Dinas Pendidikan Wonosobo.
 
“Saya suka dengan apa yang disampaikan Pak Rizal. Ada banyak rekan-rekan guru yang bersemangat untuk ikut GSM. Kami sebagai dinas siap dan akan mendorong terbentuknya GSM di Wonosobo,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Wonosobo, Tono Prihatono.
 
Ini merupakan peluang besar untuk merawat, mendukung, dan mengembangkan ruang-ruang pada guru yang sedang tumbuh ini.  "Sehingga makin banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari Gerakan Sekolah Menyenangkan,” tambah Ali.
 
Para guru di berbagai komunitas GSM Jawa Tengah juga bersemangat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di GSM seperti Ngkaji Pendidikan. Para guru berbondong-bondong mendaftar di acara tersebut yang akan dilaksanakan pada 4 November 2023 itu. 
 
Dengan semangat positif dan komitmen untuk memajukan dunia pendidikan, GSM menciptakan komunitas keberlanjutan agar dapat menciptakan ruang inspirasi dan diskusi tentang masa depan pendidikan Indonesia. Para guru penggerak yang hadir juga dapat pulang dengan wawasan dan semangat baru untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik.
 
Hal ini menjadi awal yang baik untuk melakukan kolaborasi antarpihak seperti pemerintah, guru, kepala sekolah, dan orang tua agar menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan, kolaboratif, dan inklusif bagi generasi mendatang.
 
Badan Belajar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan acara “Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran” yang dihadiri oleh 6.500 Guru Penggerak. BBGP Provinsi Jawa Tengah mengundang Muhammad Nur Rizal sebagai Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) sebagai pembicara utama.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Baca juga:  KIP-K Jadi Penyelamat Putri Lanjut Kuliah

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan