Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengungkapkan setiap tahun pihaknya menargetkan penyaluran PIP kepada 17,9 juta pelajar dengan anggaran sebesar Rp9,7 triliun. Pada 2023, PIP diserahkan kepada 18.109.119 penerima.
"Pada tahun ini, Kemendikbudristek menambah sasaran untuk jenjang SMA sebanyak 567.531 pelajar dan jenjang SMK sebanyak 99.104 pelajar," kata Nadiem saat penyerahan bantuan PIP 2024 di Magelang dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Januari 2024.
Nadiem menyebut penambahan jumlah sasaran ini bersamaan dengan peningkatan satuan bantuan yang semula Rp1 juta menjadi Rp1,8 juta untuk pelajar SMA dan SMK. Dia menyebut pihaknya terus menguatkan kolaborasi dan gotong royong dengan pemerintah daerah dan satuan pendidikan.
Dia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Jawa Tengah dan Kota Magelang atas kerja sama yang berjalan baik dalam penyaluran bantuan PIP dan implementasi terobosan Merdeka Belajar. “Semangat tersebut kami lakukan agar penyaluran bantuan PIP semakin terjamin dalam hal ketepatan sasaran, waktu, jumlah, dan pemanfaatannya,” tutur dia.
Nadiem memastikan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pelaksanaan program PIP. Ini sebagai bagian dari upaya pemerataan hak dan kualitas pendidikan, sehingga semua anak Indonesia dapat merasakan manfaat dari program tersebut.
Kepala Puslapdik, Abdul Kahar, mengatakan sasaran penerima PIP bersumber dari tiga data, yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang telah terverifikasi oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Data DTKS tersebut selanjutnya dipadankan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk mengecek keberadaaan pelajar tersebut di sekolah.
Selain itu, sejak 2023 Puslapdik juga telah melakukan pemadanan terhadap Data Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang didapat dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). “Dengan data P3KE diharapkan ketepatan sasaran bantuan PIP menjadi jauh lebih baik karena pada dasarnya data hasil dari BKKBN tersebut basisnya adalah keluarga,” papar Kahar.
Salah satu penerima PIP jenjang SMK, Neisya Cantika Putri, mengaku bantuan PIP telah ia terima sejak dari SD. Manfaat bantuan PIP sangat ia rasakan terutama untuk memenuhi kebutuhan sekolah, seperti buku, sepatu, tas, dan lainnya.
"Dan juga, menurut saya PIP ini telah banyak membantu anak-anak Indonesia yang kurang mampu, serta menjadi motivasi bagi kami sebagai pelajar untuk sekolah hingga jenjang yang lebih tinggi lagi,” kata siswi kelas XII SMK Citra Medika tersebut.
Manfaat bantuan PIP turut dirasakan Benedictus Fergie Eleazar Andika Putra. Tahun ini menjadi kali kedua baginya menerima PIP. Fergie mengaku PIP sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan sekolah.
“Di sekolah saya sangat suka mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena dengan hal tersebut saya mampu membuat dan melantunkan puisi. Selain itu, saya juga aktif bermain gamelan di sekolah. Bantuan PIP memudahkan saya untuk memenuhi semua kegiatan tersebut,” ujar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Magelang itu.
Penerima bantuan PIP jenjang SD, Nova Faris Setiawan, sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Dia mengaku sangat senang mendapatkan bantuan PIP.
"Dana bantuan ini akan saya gunakan untuk bersekolah dan mewujudkan cita-cita saya untuk menjadi seorang tentara di masa depan,” kata siswa kelas V SD Negeri Kramat 5 Magelang tersebut.
Presiden Joko Widodo yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan pada 2024, pemerintah memberikan bantuan PIP untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) senilai Rp450 ribu dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Rp750 ribu. Khusus pelajar SMA dan SMK akan menerima Rp1,8 juta per tahun.
“Melalui bantuan PIP ini saya harap dapat membuat pelajar menjadi lebih semangat untuk belajar dan berkeinginan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bantuan PIP bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pelajar dalam menimba ilmu di sekolah. Dia mengingatkan agar pelajar pandai mengatur dana bantuan PIP yang sudah diberikan.
“Selain PIP, pelajar SMA dan SMK yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi sangat terbuka untuk kembali mendapatkan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah,” ujar dia.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Bantuan Program Indonesia Pintar Tidak Boleh untuk Beli Pulsa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News