“Analoginya, mahasiswa bakal keluar ke laut terbuka. Nah gimana mahasiswa ini mau nyebur ke laut dengan arus, angin, ombak, dan hiu-hiu, kalau dia enggak sekali-sekali dilatih di laut juga,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, dikutip dari Instagram @ditjen.dikti, Jumat, 29 April 2022.
Nadiem menyebut kebanyakan anak muda saat ini langsung melanjutkan S2 usai lulus S1 sebagai ‘pelarian’ karena tak tahu mau melakukan apa-apa. Mereka beranggapan, melanjutkan studi lebih baik ketimbang menganggur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kalau dia enggak dilatih di tempat lain, dia bakal nyemplung ke dalam laut dan tenggelam. Dan itu yang sedang terjadi sekarang, setelah lulus jadi ditunda-tunda terus,” kata Nadiem.
Untuk mengatasi fenomena tersebut, Kampus Merdeka hadir sebagai solusi. Melalui program yang dicanangkan Kemendikbudristek ini, mahasiswa bakal dilatih terjun ke dunia kerja selama tiga semester.
Selain mengikuti program Kampus Merdeka, postponing reality juga bisa dihindari dengan aktif berorganisasi di dalam maupun luar kampus. Berdiskusilah dengan sosok profesional seputar dunia pekerjaan.
Jika sudah terlampau nyaman dengan kondisi sekarang, cobalah beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman tersebut dan terjun ke dunia nyata. Biasakan diri untuk memiliki penghasilan sendiri, sehingga tak lagi bergantung pada orang tua. (Nurisma Rahmatika)
Baca: Mahasiswa Diminta Tak Terus Berada di Zona Nyaman