Kunjungan tersebut diterima hangat oleh pimpinan Unand yang diwakili Wakil Rektor I Mansyurdin. UKM menarkan tiga bidang kerja sama.
Pertama, kesempatan melanjutkan pendidikan S2 dan S3 bagi mahasiswa Unand di UKM. Salah satunya, program acceleration di mana mahasiswa bisa berkuliah S1 di Unand dan langsung melanjutkan S2 di UKM.
Kedua, pertukaran pelajar atau student exchange/student mobility dengan periode sekurangnya enam bulan. Terakhir, research collaboration atau kolaborasi riset/penelitian.
“Sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH), Unand memiliki tujuan untuk menjadi world class university dan meletakkan diri sebagai universitas riset yang mengintegrasikan pendidikan, riset, dan community service,” ujar Mansyurdin dikutip dari laman unand.ac.id, Kamis, 8 September 2022.
Dia menyebut tawaran kerja sama UKM dalam bidang-bidang tersebut, terutama bidang riset diterima dengan senang hati oleh Unand.
“Sebagai negara yang dekat dan sebagai sesama bangsa melayu, UKM dan Unand seperti bersaudara. Maka dari itu, sebagai saudara, kita harus sama-sama bergerak menuju yang lebih baik,” ucap Director UKM Shape, Datuk Muhammad Bin Hussin.
Dia menilai Unand dengan keunggulan geografis dan budaya memiliki keunikan yang dapat dituangkan dalam riset ilmiah, yaitu bidang kajian budaya. Budaya Minangkabau dinilai unik karena menerapkan prinsip matrilineal dan memiliki budaya merantau yang sangat populer.
Hal tersebut belum ditemukan pada riset-riset peneliti di Malaysia, utamanya di UKM. Dia menyebut
UKM akan memudahkan akses kuliah, sehingga mahasiswa tidak perlu datang ke Malaysia untuk belajar dan melakukan riset.
“Kita memudahkan calon pelajar yang ingin melanjutkan S3 tapi mengalami kesulitan misalnya dalam meninggalkan keluarga di Indonesia. Jadi, kita berlakukan skema hybrid, di mana pelajar cukup berkuliah selama enam bulan di UKM dan seterusnya bisa melanjutkan riset di Unand saja,” tutur Datuk.
Salah satu hal yang ditekankan UKM bagi calon pelajar adalah keharusan penggunaan bahasa melayu dalam setiap karya ilmiah seperti tesis atau disertasi.
“Karena UKM adalah universitas kebangsaan yang mana poin kebangsaan ini diwujudkan dalam penggunaan bahasa kebangsaan Malaysia yaitu bahasa melayu,” tutur dia.
Baca juga: Unand Jadi Lokasi Pertama Roadshow OSC Medcom.id 2022 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News