Hari Bahasa Ibu Internasional 2024. DOK IG @badanbahasakemendikbud
Hari Bahasa Ibu Internasional 2024. DOK IG @badanbahasakemendikbud

Hari Bahasa Ibu Internasional Diperingati Tiap 21 Februari, Ini Sejarahnya

Medcom • 21 Februari 2024 14:28
Jakarta: Dunia memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day setiap tanggal 21 Februari. Peringatan ini dinilai penting untuk mengetahui ada banyak bahasa di dunia dan kita harus berusaha untuk melestarikan warisan dan keberadaannya.
 
Bagaimana sejarahnya hingga ada peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional? Yuk kita mengenal lebih jauh dengan Hari Bahasa Ibu Internasional:
 
Merangkum akun Instagram @badanbahasakemedikbud, Hari Bahasa Ibu Internasional berawal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh. Resolusi bahasa internasional ini disarankan oleh Rafiqul Islam, seorang aktivis budaya dari Bangladesh.

Dia menulis surat kepada Sekjen PBB saat itu, Kofi Annan pada 9 Januari 1998 dan memintanya untuk mengambil langkah menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day).
 
Kemudian, pada 21 Februari dipilih sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional dalam sidang Konferensi Umum UNESCO pada 17 November 1999. Tanggal tersebut dipilih karena pada saat itu terjadi peristiwa pembunuhan dalam memperjuangkan bahasa Bengali di Dhaka, Bangladesh pada 1952. Kini, Hari Bahasa Ibu Internasional dirayakan setiap tahun di seluruh dunia.
 
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang tersusun secara kata, beberapa kata, klausa atau dalam kalimat yang diungkapkan secara lisan dan tulisan. Selain itu, bahasa juga digunakan sebagai penyampaian yang menjelaskan isi pikiran dalam bentuk ide maupun gagasan kepada lawan bicara. (Noerhamzah,2019).
 
Seperti yang kita tahu, tanpa bahasa, kita tidak bisa melakukan kegiatan dengan lancar karena setiap kegiatan pasti membutuhkan komunikasi.
 
Secara kajian linguistik, bahasa ibu disebut mother tongue atau native language yaitu perolehan bahasa yang pertama kali dikuasai oleh anak yang secara natural  menjadi alat komunikasi antara ibu dan anak sehingga menjadikan alat pikiran secara alami. Melalui bahasa ibulah konsep-konsep awal mulai dicerna. Sedangkan, secara psikologis bahasa ibu adalah simbol identitas yang berasal dari daerahnya. (Ibda, 2017)
 
Indonesia sebagai negara  kaya akan bahasa daerah memiliki ribuan bahasa dan ragam bahasa. Hal ini berdasarkan Hasil penelitian bahasa daerah di Indonesia yang sering dikutip dari data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) dan Summer Institute of Linguistics (SIL) International.
 
Penelitian sejak 1991 sampai 2019 menunjukkan terdapat 718 bahasa daerah dari 2.560 titik pengamatan. Sementara itu, berdasarkan penelitian SIL International dengan proyek Ethnologue 2019 ada 710 bahasa daerah. (Badan Bahasa, 2023)
 
Sejalan dengan data tersebut dalam kehidupan sehari?hari, masyarakat Indonesia cenderung berkomunikasi  menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu di daerah masing?masing. Hanya sekitar 7 persen dari penduduk Indonesia memakai Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu atau bahasa pertama (Haerudin, 2017).
 
Karena, secara konseptual bahasa ibu tidak diajarkan di sekolah. Hal ini dikarenakan sistem sekolah sudah menggunakan Bahasa Indonesia yang status/kategorinya sudah masuk kedalam bahasa kedua dan prosesnya mendapatkannya adalah melalui pembelajaran bahasa.  
 
Mengingat banyaknya bahasa daerah di Indonesia, kita perlu memastikan generasi mendatang dapat melestarikan bahasa daerah tersebut. Hal ini disebabkan karena bahasa berkaitan dengan budaya, dan sebagian besar budaya terkandung dalam bahasa yang diungkapkan melalui ungkapan.
 
Dan kebudayaan suatu daerah terutama ditentukan oleh bahasa masyarakatnya. Bahasa dan budaya dengan karakteristik dan kepribadian halus dan unik memberikan citra positif dan menyampaikan rasa hormat.
 
Pada Hari Bahasa Ibu Internasional ini, zaman di mana kecepatan globalisasi dan informasi sangat pesat dan masyarakat perlu berbicara dalam berbagai bahasa, masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa daerah dan bahasa ibu sebagai alat komunikasi.
 
Untuk mengikuti perkembangan zaman, adanya Hari Ibu Internasional juga diharapkan dapat memperkuat dan menumbuhkan kesadaran akan akar budaya yang terlupakan. Oleh karena itu, penting untuk melestarikan bahasa ibu agar kekayaan bahasa dan budaya Indonesia tidak tercerabut sampai ke akar-akarnya.
 
Sebab, bahasa dan budaya menentukan kemajuan suatu bangsa. Semakin besar suatu negara, semakin besar rasa hormatnya terhadap bahasanya.
 
Adapun dilansir dari laman resmi UNESCO, tema Hari Bahasa Ibu Internasional 2024 adalah "Pendidikan Multibahasa Sebagai Pilar Pembelajaran Antargenerasi”. Tema  tahun ini menyampaikan pesan pendidikan multibahasa merupakan pilar pembelajaran antargenerasi.
 
Topik ini sangat penting untuk pendidikan inklusif dan pelestarian bahasa asli. Memulai pengajaran dalam bahasa ibu, siswa secara bertahap memperkenalkan bahasa lain menghilangkan hambatan antara rumah dan sekolah serta mendorong pembelajaran yang efektif. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
 
Baca juga: Presiden Minta Masyarakat Fasih Minimal 1 Bahasa Daerah

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan