Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Nana Sulaksana. DOK Unpad
Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Nana Sulaksana. DOK Unpad

Genetika Geologi Gunung Tangkubanparahu Lewat Legenda Sangkuriang

Renatha Swasty • 29 Agustus 2022 10:05
Jakarta: Legenda Sangkuriang merupakan folklor yang melekat dalam masyarakat Sunda. Namun, legenda ini berkaitan erat dengan struktur geologi tatar Sunda di masa lampau.
 
Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Nana Sulaksana mengatakan legenda Sangkuriang memberikan pelajaran tentang genetika geologi Gunung Sunda, kelahiran Danau Bandung, dan terbentuknya Gunung Tangkubanparahu.
 
“Legenda Sangkuriang itu dalam kacamata ilmu geologi menceritakan tentang adanya gunung api purba yang disebut Gunung Sunda,” ujar Nana dalam acara “Bincang Santai FTG: Nilai-nilai Kesundaan dalam Perspektif Ilmu Geologi” dikutip dari laman unpad.ac.id, Senin, 29 Agustus 2022. 

Nana menjelaskan Gunung Tangkubanparahu dalam legenda disebutkan sebagai perahu terbalik yang diakibatkan amarah Sangkuriang gagal menikahi Dayang Sumbi. Sejatinya, gunung itu terbentuk dari sisa-sisa letusan besar kedua dari Gunung Sunda.
 
Dia mengungkapkan sekitar 200 ribu tahun lalu, Gunung Sunda merupakan gunung tinggi dan besar. Ahli geologi memperkirakan dasar keliling dari gunung ini sebesar 20 kilometer dan memiliki tinggi sekira 4.000 meter di atas permukaan laut. 
 
Gunung ini kemudian mengalami erupsi eksplosif yang mengeluarkan material komposisi asam dengan komposisi silika di atas 70 persen dan berwarna putih pucat. “Karena kandungan silika yang tinggi ini, gunung terlihat menjadi putih yang dalam bahasa Sanskerta disebut Çunda,” tutur dia. 
 
Kemudian, 100 ribu tahun lalu, gunung ini kembali meletus dengan sangat besar. Diperkirakan 2/3 tubuh gunung hancur dan menyisakan kaldera seluas 6×7 kilometer. Banyaknya material yang jatuh kemudian membendung sungai Citarum Purba di wilayah barat (sekarang Padalarang) sehingga membentuk Danau Bandung.
 
Selanjutnya, kata Nana, 90 ribu tahun lalu dari dasar kaldera muncul lava yang berangsur membentuk tubuh gunung api. Letusan puncak gunung api ini berpindah dari beberapa kawah sehingga membuat puncaknya terpotong dan menjadi datar menyerupai seperti perahu terbalik. Gunung ini kemudian dikenal dengan nama Tangkubanparahu.
 
“Peristiwa ini digambarkan dengan amarah Sangkuriang karena tidak berhasil menikahi Dayang Sumbi yang merupakan ibunya sendiri, maka perahu yang sudah dibuat kemudian ditendangnya hingga terbalik. Dalam ilmu geologi ini adalah lahirnya Gunung Tangkubanparahu,” papar dia. 
 
Selain itu, runtutan cerita legenda Sangkuriang dapat ditelusuri dengan penjelasan ilmu geologi modern. Proses pembuatan perahu dimulai dengan menebang satu pohon besar. 
 
Sisa ranting dari pohon besar tersebut dalam bahasa Sunda disebut Ngarangrangan yang kemudian menjadi nama gunung Burangrang atau gunung yang lahir di bagian kaldera sisa letusan Gunung Sunda sebelah barat. Akar (tunggul) dari pohon yang ditebang kemudian menjadi nama Gunung Bukittunggul atau gunung yang lahir di bagian tim kaldera sisa letusan Gunung Sunda. 
 
Sementara itu, danau yang dibuat Sangkuriang secara geologi terjadi akibat tumpukan material letusan Gunung Sunda yang membendung aliran Citarum Purba. Nana mengatakan, legenda Sangkuriang juga mencerminkan betapa arifnya nenek moyang Sunda dalam menceritakan kejadian geologi yang terjadi di masa lampau secara akurat. 
 
“Artinya, karuhun Sunda tidak asal-asalan dalam menyusun legenda tersebut, tetapi berdasarkan data fakta, bukan hasil dari impian,” kata Nana. 
 
Baca juga: Guru Besar Unpad Kembangkan Mikrokapsul Minyak Asiri dari Limbah Kulit Jeruk untuk Tekstil  


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan