Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Sudyo Marsito mengatakan kesiapan sekolah menjadi pertimbangan terselenggaranya PTM terbatas.
"Hal terpenting prosesnya sesuai dengan protokol kesehatan (prokes), termasuk izin dari orang tua wali murid," kata Sudyo Marsit di Gunung Kidul, Kamis, 22 April 2021.
Meski diizinkan masuk sekolah, namun untuk sekarang masih dalam tahap konsultasi untuk tugas satu minggu ke depan seperti apa. Secara umum, semua lembaga pendidikan siap melaksanakan sekolah tatap muka.
"Pembagian masuk sekolah bisa gantian. Misalnya, kelas 1 masuk Senin, Kelas 2 Selasa, dan seterusnya," ujarnya.
Baca: Unpad Masih 10 Besar Peringkat THE Impact Rankings Indonesia
Kepala Sekolah SDN 2 Mulo, Wonosari, Wiji Utomo mengatakan PTM konsultatif khusus murid kelas 6 dimulai sebelum pelaksanaan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD). Kelas lainnya belajar secara daring.
"Selama ini murid kelas 6 pembelajaran dibagi menjadi tiga ruang. Satu kelas diisi enam sampai tujuh pelajar," ungkap Wiji.
Ia mengatakan, durasi PTM dalam sehari maksimal dibatasi selama dua jam. Setiap kelas terdiri dari tiga bidang studi. Berdasarkan evaluasi, tidak ada kendala berarti. Proses belajar mengajar sesuai dengan standar penerapan protokol kesehatan.
"Rencananya, mulai minggu depan kelas I mulai sekolah. Jika aman, kelas 2, 3, 4 dan 5 bisa mengikuti. Tahap awal memang kelas 1 dan 6 terlebih dahulu," kata Wiji.
Menurut Wiji, belajar konsultatif khusus kelas I diperlukan karena ada hubungannya dengan baca, tulis dan hitung (calistung). Dengan demikian pertemuan tatap muka terbatas antara siswa dan tenaga pendidik diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
