"Kami ingin menggalakkan adanya semangat kembalinya keinginan untuk menuliskan karya sastra dalam bahasa daerah," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Kemendikbud, Dora Amelia dalam siaran Youtube Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 30 Maret 2021.
Sejatinya, kata dia, banyak bahasa daerah memang sudah digunakan dalam penulisan karya sastra. Namun, bahasa daerah yang digunakan masih dominan dari daerah-daerah besar di Indonesia.
Baca: Kemendikbud Usulkan Indeks Pemertahanan Bahasa Daerah
"Kalau kita lihat yang bentuk tulis, didominasi bahasa daerah yang besar. Sementara yang kecil ini belum tergali," terang dia.
Maka dari itu dia sangat ingin ada dokumentasi bahasa yang lebih banyak dari daerah lainnya di Tanah Air yang kemudian dapat dipublikasikan.
Menurutnya, media sosial dapat jadi salah satu alat penyebaran bahasa daerah. Karya sastra tak melulu harus dicetak secara fisik.
"Pemanfaatan medsos menjadi pilihan paling banyak digunakan karena efesiennya, nantinya publikasi ini bisa melalui media," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
