Konferensi pers Pekan Kebudayaan Nasional 2023. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Konferensi pers Pekan Kebudayaan Nasional 2023. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

PKN 2023 Kembali Digelar, Jadi Wadah Kolaborasi Pelastarian Bumi

Ilham Pratama Putra • 05 September 2023 16:44
Jakarta: Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) kembali digelar pada 20-29 Oktober 2023. Tahun ini, PKN akan menghadirkan semangat pengenalan praktik baik kebudayaan yang diramu dalam serangkaian kegiatan sebagai wadah kolektif yang melibatkan berbagai aspek.
 
"Mulai dari aspek lingkungan dan unsur mulai dari pegiat budaya hingga masyarakat," kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam konferensi pers di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa, 5 September 2023.
 
PKN 2023 mengangkat tema “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan”. Maksud dari tema tersebut ialah memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.

"Tema ini merupakan sebuah refleksi dari visi kita tentang bagaimana budaya dan alam bisa dan harus berjalan beriringan. Ketika kita berbicara tentang merawat budaya, kita juga bicara tentang etos dan nilai yang mengajarkan kita untuk merawat bumi sebagai satu-satunya rumah kita,” tutur dia.
 
Hilmar mengatakan PKN tahun ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga sebuah misi untuk mengingatkan masyarakat bahwa kebudayaan turut berperan dalam menciptakan masa depan bumi yang berkelanjutan.
 
“Dalam keanekaragaman budaya kita, terdapat solusi dan inovasi lokal yang bisa kita aplikasikan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan,” jelas dia.
 
Ketua Dewan Kurator PKN 2023, Ade Darmawan menjelaskan filosofi ‘lumbung’ yang diangkat dalam ajang PKN 2023. Ade menjelaskan seperti halnya lumbung yang dikenal dalam budaya dan keseharian masyarakat Indonesia, aspek lumbung yang menjadi dasar metode aksi PKN 2023 juga mengakar pada nilai lumbung sebagai ruang penyimpanan, domestik dan urun rembuk, serta elemen sosialnya.
 
“Perwujudan "lumbung" yang digagas oleh dewan kurator menggambarkan PKN akan menjadi suatu wadah kolektif dari rangkaian kegiatan yang dirancang, diselenggarakan, dan melibatkan pelaku seni dan kebudayaan maupun masyarakat umum. Praktik baik lumbung dalam konteks ini adalah upaya dalam mendukung pemajuan budaya kolektif dan kolaboratif secara luas,” tutur dia.
 
Ade menjelaskan lumbung adalah wadah kolektif, tempat semua sumber daya yang dimiliki oleh berbagai pihak disimpan dan dikelola. Dengan demikian, lumbung menjadi kekuatan pendorong utama dan mendasari kerja kolaborasi untuk memaknai dan mengelola sumber daya, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
 
“Dalam konteks PKN, lumbung bukan sekadar tema, tetapi sebuah cara kerja. Praktik ini mendorong pembagian sumber daya dan kuasa kepada banyak praktik di berbagai lokalitas lain di Indonesia untuk saling belajar, berjejaring, dan saling memperkuat antarekosistem,” ujar Ade.
 
Baca juga: Gabung Yuk Jadi Bagian di Pekan Kebudayaan Nasional 2023, Simak Syarat dan Cara Daftarnya!

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan