Ilustrasi kuliah. Medcom
Ilustrasi kuliah. Medcom

Program Beasiswa Darmasiswa Jadi Jalan Diplomasi Budaya Indonesia

Renatha Swasty • 25 September 2023 09:40
Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional belajar seni, budaya, dan bahasa Indonesia di perguruan tinggi mitra Darmasiswa. Program beasiswa ini berlangsung selama 10-12 bulan.
 
"Di era globalisasi, penting untuk memajukan persahabatan, persamaan, dan nilai-nilai kemanusiaan melalui pertukaran budaya. Kami berharap program ini dapat terus membangun duta budaya Indonesia di seluruh dunia dan menjaga eksistensi budaya Indonesia di mata dunia,” ujar pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto, dalam keterangan tertulis, Senin, 25 September 2023.
 
Anang menuturkan dasar penyelenggaraan program Darmasiswa adalah semangat gotong royong. Dia menjelaskan selain Kemendikbudristek, berbagai pihak turut mendukung program Darmasiswa, mulai dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, hingga berbagai perguruan tinggi.

“Semua pihak bekerja sama untuk memberikan pengalaman terbaik kepada mahasiswa internasional yang berpartisipasi dalam program ini,” ujar dia.
 
Anang menyebut program Darmasiswa bukan hanya beasiswa, tetapi juga sebuah perjalanan diplomasi budaya Indonesia yang terus berlanjut, menghadirkan keindahan dan keragaman budaya Indonesia kepada dunia, dan membantu menjembatani perbedaan budaya dalam era globalisasi yang semakin kompleks. Kemendikbudristek terus mendorong agar program Darmasiswa menjadi alat promosi bahasa, seni, dan budaya Indonesia yang efektif.
 
Dalam webinar tersebut hadir pula tiga narasumber lain yakni Yunitasari, Koordinator Kerja Sama Luar Negeri Kemendikbudristek; Erni C. Westi, Pengelola dan Pengajar Program Darmasiswa dari Universitas Indonesia; Alisia Rosari Arnold asal Jerman yang mengambil studi Seni Tari di Institut Seni Indonesia Padangpanjang; dan Nathan James Scarpa asal Amerika Serikat yang belajar Bahasa Indonesia di Universitas Syiah Kuala.
 
Pengelola Program Darmasiswa di Universitas Indonesia, Erni C Westi, mengungkapkan minat kaum muda Internasional terhadap program Darmasiswa tidak pernah padam. Dia menyebut kemurahan hati dan konsep saling menghargai yang diterapkan membuat mahasiswa internasional merasa diterima dan mendapat pengalaman baik.
 
"Sehingga mereka dengan antusias menceritakan pengalaman mereka kepada teman-teman sesama negara dan rekan Internasional mereka,” ucap dia.
 
Program Darmasiswa menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran bahasa, seni, dan budaya selama 10 hingga 12 bulan. Erni menjelaskan pihaknya juga menawarkan ekstrakurikuler , eperti membatik, menari, bermain musik, dan program NgoPI (Ngobrol Bareng BIPA UI) untuk mendukung kemahiran berbicara peserta.
 
Selain itu, program ini membekali peserta dengan kemampuan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis dalam bahasa Indonesia. Dua peserta Darmasiswa, Alisia dan Nathan, mengaku terpikat oleh kekayaan budaya Indonesia dan ingin mempelajarinya lebih dalam.
 
“Saya ingin menggali lebih dalam kebudayaan Sumatra Barat, terutama budaya Minangkabau, kuliner khasnya dan bahasa Minang yang unik,” ujar Alisia.
 
Sementara itu, Nathan mengungkapkan motivasinya belajar Bahasa Indonesia karena jatuh cinta dengan budaya Indonesia. “Saya jatuh cinta pada Indonesia karena orang-orang di sini sangat ramah. Selain itu, saya juga menemukan banyak hal menarik di sini, sehingga saya memutuskan untuk belajar bahasa Indonesia, hingga akhirnya, saya bergabung dengan program Darmasiswa,” tutur Nathan.
 
Setelah menyelesaikan program Darmasiswa, Alisia ingin kembali ke Jerman dan mengajarkan budaya Indonesia, khususnya tari-tarian nusantara. Sementara itu, Nathan bercita-cita dapat tinggal dan bekerja di Indonesia dan memperkuat koneksi bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
 
Koordinator Kerja Sama Luar Negeri Kemendikbudristek, Yunitasari, mengatakan minat terhadap program Darmasiswa tinggi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah alumni yang telah mencapai lebih dari 9.000 orang dari 126 negara berbeda.
 
“Program Darmasiswa didukung oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1961, serta menerapkan prinsip resiprokal dalam hubungan internasional dan memainkan peran penting dalam diplomasi pendidikan dan kebudayaan, termasuk mempromosikan bahasa, seni, dan budaya Indonesia di panggung internasional,” kata Yunitasari.
 
Dia berharap Program Darmasiswa dapat menciptakan duta-duta budaya Indonesia yang akan tersebar di seluruh dunia yang dapat memperkuat hubungan bilateral, mempromosikan budaya Indonesia, dan menjaga eksistensi budaya Indonesia di dunia.
 
Yunita mengatakan dengan membuat mahasiswa internasional merasakan langsung keragaman budaya dan keramah-tamahan masyarakat Indonesia, diharapkan citra positif Indonesia sebagai negara toleran, demokratis, dan moderat akan terus meningkat. Selain itu, duta Indonesia diharapkan dapat mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia di negaranya masing-masing.
 
"Sehingga hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain akan meningkat,” tutur Yunitasari.
 
Baca juga: Kemendikbudristek Gelar Lomba Perahu Layar Tradisional, Total Hadiah Ratusan Juta

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan