Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar. DOK Kemenag
Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar. DOK Kemenag

Anggaran GTK Madrasah 2025 Capai Rp7,25 Triliun, Mayoritas untuk Tunjangan Guru

Renatha Swasty • 25 September 2024 15:38
Jakarta: Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah (GTK) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan anggaran Rp7,25 triliun untuk tahun depan. Anggaran itu sebagian besar dialokasikan untuk mendukung upaya kesejahteraan kepada guru dalam bentuk beragam tunjangan, seperti Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tunjangan Insentif, Tunjangan Khusus, dan BPJS Ketenagakerjaan.
 
“Kami sepenuhnya bekerja untuk kesejahteraan dan peningkatan kompetensi guru. Dari total anggaran yang dimiliki, kurang dari 2 persen untuk manajemen dan peningkatan kompetensi guru. Selebihnya untuk kesejahteraan guru madrasah,” beber Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar, dikutip dari laman kemenag.goid, Rabu, 25 September 2024.
 
Thobib menuturkan pihaknya juga sedang melakukan kajian tentang antrean panjang PPG guru madrasah dapat diakselerasi. "Masalah panjangnya daftar antrean PPG bagi guru madrasah menjadi tugas yang berat. Kami sedang melakukan telaah agar ada terobosan untuk mengurai masalah ini lebih cepat," tutur dia.

Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad menyampaikan kesejahteraan merupakan variabel penting untuk mendorong guru lebih kreatif dan inovatif. Namun, dalam memperjuangkan kesejahteraan, ia mengingatkan kepada asosiasi guru madrasah untuk tetap realistis dan menjaga akhlaqul karimah sesuai dengan nilai-nilai keislaman yang diajarkan di madrasah.
 
"Sekiranya harapan kesejahteraan masih belum maksimal karena banyaknya faktor yang tidak mendukung, kami minta guru madrasah tetap mengembangkan diri dengan baik dan fokus menjalankan tugas-tugas profetik. Apalagi tugas dan fungsi guru itu di bawah nabi," kata Rokhmad saat membuka Simposium Nasional dan Rembuk Guru 2024 dengan tema "Mewujudkan Guru Bermutu dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045".
 
Dia mendorong guru madrasah yang memiliki keahlian lain, seperti khatib, penceramah, MC, qari, dan lainnya agar tetap dijalani tanpa meninggalkan tugas pokok sebagai guru. Hal ini penting selain untuk berkhidmah kepada masyarakat, juga mendapatkan tambahan kesejahteraan.
 
Simposium Nasional dan Rembuk Guru 2024 digelar dengan tujuan memberikan pengetahuan serta pengembangan profesional bagi guru. Kegiatan ini juga menyediakan berbagai sumber daya guna meningkatkan kualitas pengajaran dan kesejahteraan mereka.
 
Simposium ini juga menjadi media curah pendapat dan berbagi pengalaman untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang diharapkan mampu memperkuat kolaborasi dan sinergi antar kelompok guru madrasah. Rokhmad mengatakan pertemuan ini sangat penting untuk menyamakan persepsi karena guru madrasah merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan mutu dan kesejahteraan.
 
"Bapak/Ibu semua bisa bertukar pikiran memberikan masukan kepada semua pihak. Sebagai penegasan di forum ini bahwa setiap hari kami memikirkan dan memecahkan berbagai persoalan guru madrasah agar mutu dan kesejahteraan terus meningkat," ujar dia.
 
Baca juga: Kemenag Gandeng BAZNAS Beri Bantuan pada 1.000 Madrasah Lewat Program MLB

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan