"Target akreditasi internasional ini merupakan bagian dari internasionalisasi atmosfer akademik di Unand," kata Rektor Unand Efa Yonnedi dikutip dari laman Antara, Senin, 4 November 2024.
Efa menuturkan untuk mencapai 25 persen prodi terakreditasi internasional pihaknya telah menyusun rencana strategis 2025 hingga 2029. Namun, dokumen tersebut masih dalam tahap finalisasi dan menunggu penetapan Majelis Wali Amanat (MWA).
Terapat empat pilar utama dalam rencana strategis itu. Pertama, internasionalisasi atmosfer akademik yang menargetkan 90 persen program studi berstatus unggul pada 2029.
Untuk mewujudkan itu, perguruan tinggi tertua di luar Jawa ini bakal melakukan sejumlah terobosan. Mulai dari pembenahan akademik, kurikulum, dan sarana prasarana.
Termasuk, program yang saat ini masih berjalan yakni equity, seperti kunjungan profesor, pertukaran dosen, mahasiswa dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik.
"Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan mutu kelulusan dan reputasi Universitas Andalas sehingga target ranking dunia 800-1.000 dapat tercapai pada 2029," sebut dia.
Kampus yang diresmikan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 13 September 1956 itu juga menekankan aspek digitalisasi. Dalam implementasinya, Unand membentuk dua tim task force yang akan fokus pada digitalisasi sistem keuangan dan digitalisasi sistem inti akademik (core akademik system).
Ketiga, riset inovatif yang bertujuan menciptakan pusat-pusat unggulan berorientasi pada produk bermanfaat bagi masyarakat serta tidak hanya sebatas publikasi.
Terakhir, peningkatan kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Khusus mahasiswa, kampus dengan motto "Untuk Kedjajaan Bangsa" tersebut memperluas akses beasiswa melalui kolaborasi dengan alumni, penambahan dana abadi serta dukungan dari Unit Pengelola Zakat (UPZ).
| Baca juga: Unand Kembali Masuk 10 Besar Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2025 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
