Peneliti yang juga Koordinator Kegiatan Publik (Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik) Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty, menjelaskan kunjungan malam tahun ini untuk umum dibatasi hingga Agustus 2024. Hal ini berdasarkan dua pertimbangan, pertama program kunjungan malam masih merupakan tahun pertama program setelah vakum 3 tahun.
"Program kali ini juga disusun dengan format yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Dapat dikatakan tahun ini sebagai program introduksi kembali kunjungan malam kepada masyarakat," kata Yatny dikutip dari laman itb.ac.id, Kamis, 24 Agustus 2024.
Dia menuturkan jadwal-jadwal ini untuk melihat keberlangsungan dan keefektifan program baru, melihat animo masyarakat, dan sebagai bahan evaluasi internal untuk pemantapan program di tahun berikutnya. Pertimbangan kedua, terkait waktu.
Kunjungan malam menonjolkan program pengamatan langit sebagai menu utama. Pihak Observatorium Bosscha mengoptimalkan pengamatan malam di bulan-bulan yang potensi langit cerahnya tinggi.
"Beberapa tahun belakangan hal ini (langit cerah) cukup tidak menentu, tidak lagi mengikuti pola tradisional sebelum-sebelumnya sehingga kami pusatkan di bulan Juni-Agustus," papar dia.
Pendaftaran kunjungan malam dibuka pada awal bulan dan sudah ditutup. Berikut penjelasan kunjungan sekolah dan kunjungan siang berpemandu ke Observatorium Bosscha:
1. Kunjungan Sekolah
Kunjungan ini terbuka bagi peserta didik prasekolah hingga mahasiswa yang ingin memperluas pengetahuan tentang alam semesta dan menginspirasi minat dalam ilmu pengetahuan. Melalui program ini, peserta akan berkunjung ke Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, mengamati Matahari dengan aman jika cuaca memungkinkan, dan mengikuti sesi interaktif dengan edukator mengenai materi astronomi atau kegiatan prakarya/hands-on dengan topik spesifik.Kunjungan ini hanya tersedia pada hari Selasa dan Kamis dengan durasi setiap kunjungan maksimal 2 jam (dapat disesuaikan dengan kebutuhan). Info mengenai prosedur pendaftaran, jadwal yang tersedia, hingga tata tertib dapat diakses di https://bosscha.itb.ac.id/id/publik/kunjungan/sekolah/.
2. Kunjungan Siang Berpemandu
Program ini ditujukan bagi individu dan keluarga yang dibuka pada hari Sabtu dengan tanggal yang telah ditentukan (ditutup pada hari libur nasional dan cuti bersama). Akan ada 2 sesi pada setiap kunjungan dengan jumlah pengunjung per sesi maksimal 60 orang.Durasi kunjungan selama 1-1,5 jam. Peserta akan mengunjungi Gedung Teleskop Zeiss, melihat pameran astronomi tematik, hingga pengamatan matahari menggunakan teleskop jika cuaca memungkinkan. Program ini akan menghadirkan astronom profesional yang siap menjawab dan berdiskusi dengan peserta. Info selengkapnya di https://bosscha.itb.ac.id/id/publik/kunjungan/reguler/.
Wakil Kepala Observatorium Bosscha Bidang Kegiatan Eksternal, Dhani Herdiwijaya, mengatakan melalui kunjungan siang peserta dapat mengamati matahari dan melihat fasilitas di Observatorium Bosscha. Pada kunjungan malam, objek pengamatan lebih bervariasi. Peserta dapat melihat bulan, bintang, hingga sejumlah planet jika berbagai faktor memungkinkan.
Observatorium Bosscha telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor KM.51/OT.007/MKP/2004 dan diperbarui dengan Surat Keputusan Nomor 184/M/2017.
Ke depannya, di kawasan Observatorium Bosscha, ITB akan membangun Teleskop Radio Very Long Baseline Interferometry (VLBI) Global Observing System atau VGOS. Pembangunan tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.
Dalam pengerjaannya, ITB bekerja sama dengan Shanghai Astronomical Observatory-Chinese Academy of Sciences (SHAO-CAS). Teleskop tersebut akan bekerja di dalam jaringan yang akan bergabung dengan banyak teleskop radio lainnya di dunia.
Dengan menggabungkan data dari beberapa teleskop yang tersebar di seluruh dunia, akan tercipta pengukuran presisi terkait jarak dari satu titik teleskop dengan teleskop lainnya. Salah satu implementasinya untuk mengukur pergerakan benua.
Dengan alat ini, kecepatan pergerakan dalam jangka waktu tertentu hingga perubahan jarak dari benua tersebut dapat diketahui dengan presisi.
Baca juga: ITB Bakal Bangun Teleskop Radio VGOS Pertama di Indonesia, Peluang Riset Meluas |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id