"Hanya saja dalam perjalanannya kecintaan dan kebanggaan kita atas produk-produk buatan dalam negeri dapat dibilang cukup rendah," kata Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim dalam Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2021, Selasa, 10 Agustus 2021.
Dia mengatakan, pada satu sisi, masyarakat merasa kualitas produk dalam negeri masih kurang dapat bersaing. Namun di sisi lain cukup banyak inovasi pelajar maupun mahasiswa yang belum mendapat tempat.
"Tantangan itulah yang sekarang menjadi salah satu prioritas Kemendikbudristek. Dan salah satu cara terbaik untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan mengedepankan semangat Merdeka Belajar, yakni inovasi yang lahir dari kolaborasi," ungkap Nadiem.
Dia menyebut, dalam konsep Merdeka Belajar, peserta didik adalah prioritas utama. Sehubungan dengan hal tersebut, pendidik harus memberikan kemerdekaan kepada pelajar untuk mencoba hal-hal baru, dan menciptakan inovasi.
"Namun inovasi saja sekarang tidak cukup. Globalisasi dan perkembangan zaman menuntut kita menghilangkan batas batas dan sekat-sekat yang memisahkan antara bidang ilmu, sektor dan lembaga," terangnya.
Baca juga: Nadiem: 'Bangga Buatan Indonesia' Jangan Sebatas Jargon
Melalui program Merdeka belajar, antara lain SMK pusat keunggulan, Kampus Merdeka Vokasi, dan Kampus Merdeka, Kemendikbudristek membuka pintu-pintu kolaborasi lintassektor. Pihaknya mencoba menghilangkan sekat-sekat, dan membuka kolaborasi lintaslembaga.
"Ini sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu produk inovasi kita. Termasuk hilirisasinya," tutup Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
