"Sudah ada fasilitas dan alat dukung yang baru, di jalan Hankam (Jakarta Timur). Itu ada hampir satu hektar dan sudah jadi berlantai tiga, itu di belakang Taman Mini (TMII) dan di situ ada Museum Nasional Storage," kata Siswanto dalam konferensi pers di Museum Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Januari 2020.
Museum Nasional Storage ini memang diperuntukkan untuk menyimpan koleksi dan konservasi. Di tempat itu pula nantinya 1.500 koleksi yang pulang kampung tersebut bakal dikaji lebih lanjut, karena memang tidak ada informasi detail terkait benda-benda tersebut.
"Salah satu contoh saja, tadi yang topi sudah kita buka asalnya tidak ada di data yang kita peroleh. Kalau kita lihat ciri-cirinya itu dari Sulawesi jadi kita mengejar itu ciri-cirinya apa misal dari cara menganyamnya. Itu khas Sulawesi tapi didata mereka tidak ada asalnya. Jadi itu yang akan kita cari," jelas Kepala Bidang Pengkajian dan Pengumpulan Museum Nasional, Nusi Lisabilla.
Meski belum semua dari 1.500 benda tersebut diregistrasi di Museum Nasional, namun Nusi menyebut paling tidak koleksi tersebut telah dibagi ke dalam tujuh kelompok. "Koleksi prasejarah, etnografi, arkeologi, numismatik dan heritage, geografi, keramik dan sejarah. Nanti ada pengembangan karena koleksi semakin beragam," ungkapnya.
Hari ini Museum Nasional mulai mendata 1.500 Koleksi yang dikembalikan ke Indonesia dari Museum Nusantara Delft Belanda. Tercatat proses pengembalian koleksi sudah dimulai pada 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
