Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Kemenag Dukung Penjenjangan pada Lembaga Pendidikan Al-Qur'an

Citra Larasati • 11 Desember 2022 08:00
Jakarta:  Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghafur mengungkapkan, pentingnya memberi ajaran dasar kepada anak didik untuk memahami Al-Qur’an. Dia berharap, pendidikan Al-Qur'an tidak hanya berhenti pada mengajari anak-anak untuk membaca saja.
 
Hal ini disampaikan Waryono saat memberikan sambutan pada Halaqah Kemanusiaan dan Kebangsaan bagi Penyelenggara Pendidikan Al-qur'an, dilansir dari laman Kemenag, Minggu 11 Desember 2022.
 
Waryono menyambut baik bermunculannya lembaga pembelajaran Al-qur'an. Namun demikian, dia memastikan, itu harus tetap berdasarkan regulasi. 

"Saya sangat mendukung adanya penjenjangan pada Lembaga Pendidikan Al-qur’an (LPQ). Adanya rencana regulasi tentang jenjang tersebut dalam rangka untuk memberikan ajaran dasar memahami Al-Qur’an," tegas Waryono.
 
Menurut Waryono, semakin tinggi keilmuan untuk pemahaman Al-qur'an, maka tingkatnya lebih tinggi lagi dari hanya membaca. "Terkait topik kemanusiaan dan kebangsaan ini salah satunya,” lanjut Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
 
Waryono juga bicara tentang gerakan moderasi beragama yang menurutnya belum menyentuh akar rumput. Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan transportasi masih serba terbatas, menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dalam menggalakkan gerakan moderasi beragama ini.
 
Ia mengimbau para pihak terkait untuk saling bekerja sama.  Hal senada disampaikan Kasubdit Pendidikan Al-qur’an, Mahrus.
 
Dia juga mendukung urgensi gerakan moderasi beragama melalui implementasi isu kemanusiaan dan kebangsaan. Untuk itu, perlu syarat keilmuan bagi para pengajar Al-qur’an.
 
“Moderasi beragama harus diimplementasikan pada isu-isu terkait kemanusiaan dan kebangsaan. Oleh karenanya, harus dapat diterjemahkan langsung aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar alumnus Pesantren Salafiyah Kauman Pemalang ini.
 
Kegiatan ini merekomendasikan perlunya modul atau panduan praktis di lapangan terkait isu-isu kemanusiaan dan kebangsaan dalam perspektif Al-qur'an, terutama untuk para penyelenggara pendidikan Al-quran.
 
Pembicara yang hadir dari kalangan pesantren Al-qur'an dan perguruan tinggi Al-qur'an, antara lain: Gus Asid dari Pesantren Krapyak Yogyakarta dan M. Ulin Nuha dari IIQ Jakarta.
Baca juga: Proses Penerjemahan Al-qur’an Bahasa Gayo Telah Rampung, Ini Tahap Selanjutnya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan