Rektor UNS Jamal Wiwoho. Dok Humas UNS
Rektor UNS Jamal Wiwoho. Dok Humas UNS

Bila Kuliah Tatap Muka, UNS Terapkan Sistem NIM Ganjil Genap

Arga sumantri • 11 Februari 2021 20:13
Solo: Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jamal Wiwoho mengatakan pelaksanaan kuliah tatap muka harus dilakukan secara bertahap dan bersyarat. Ini dimaksudkan untuk mengurangi mobilitas mahasiswa dan mencegah terjadinya klaster baru covid-19 di kampus.
 
"Sebelum bertahap itu bersyarat, itu syaratnya ada izin dari Satgas Covid-19. Kami tidak pernah lepas koordinasi dengan kementerian dan Pemda setempat," ujar Jamal mengutip siaran pers UNS, Kamis, 11 Februari 2021.
 
Pelaksanaan kuliah tatap muka bersyarat yang dimaksud Jamal yakni harus mendapat izin dari Satgas Covid-19 Kota Surakarta. Sedangkan, pelaksanaan kuliah tatap muka bertahap yaitu diterapkannya sistem pembagian kelas dan jam kuliah secara terbatas bagi mahasiswa yang datang ke kampus.

Baca: Politeknik Negeri Banjarmasin Buka Enam Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru
 
Jamal menerangkan, nantinya dalam sehari hanya ada dua mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa. Selama kuliah berlangsung, mahasiswa akan dibagi berdasarkan Nomor Induk Mahasiwa (NIM) ganjil dan genap untuk pembagian masuk ke dalam ruang kelas.
 
"Setengah di kampus dan selebihnya daring. Kita ganti mahasiswa dengan NIM ganjil di awal kalau sudah midsemester, yang genap. Kemudian itu bertahap," jelasnya.
 
UNS juga akan membatasi jam perkuliahan. Jamal mengatakan, durasi maksimal untuk satu SKS selama 30 menit. Hal ini berlaku kelipatan sesuai dengan jumlah SKS yang diambil mahasiswa pada satu mata kuliah.
 
"Misalnya, peserta 100 yang bisa ikut 50 atau 50 persen. Dari 50 itu, dibagi menjadi dua kelas, maksimal jadi satu kelas 25 mahasiswa dan satu mata kuliah dengan durasi satu SKS maksimal 30 menit. Jadi, kalau dua SKS ya 60 menit," paparnya.
 
Baca: UI Buka Prodi Baru Magister Teknik Lingkungan
 
Jamal belum mengumumkan secara resmi kapan UNS akan mulai melaksanakan kuliah tatap muka. Yang jelas, UNS tinggal menunggu izin dari Satgas Covid-19 dan Pemkot Surakarta.
 
Ia menambahkan keputusan UNS untuk menunda PTM merupakan bentuk penghormatan terhadap keputusan dan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19 dan Pemkot Surakarta. UNS tak mau keliru dalam mengambil kebijakan.
 
"Sehingga pelaksanaan ini setidak-tidaknya kita patuh. Enggak elok kalau kita di Jateng, terutama di Solo, kita masuk itu enggak elok," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan