Hal ini sangat penting mengingat pendidikan berasrama berbasis agama banyak diminati masyarakat sebagai alternatif pendidikan.
"Mengingat animo masyarakat yang tinggi maka harus diimbangi dengan perubahan paradigma pengasuhan di pendidikan berasrama berbasis agama dengan penerapan pengasuhan positif berbasis hak anak yang lebih menekankan pada komunikasi efektif dengan siswa," kata Bintang dalam acara "Peningkatan Pengasuhan Ramah Anak Di Satuan Pendidikan Berasrama" yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 13 Desember 2021.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Mohammad. Isom Yusqi mengatakan, saat ini banyak pemberitaan mengenai kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan yang terintegrasi dengan asrama, khususnya di pesantren.
Sejumlah kasus kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual dinilai sangat mengkhawatirkan. "Padahal semua satuan pendidikan, termasuk yang model berasrama harus menjadi tempat yang ramah dan aman bagi siswa siswinya untuk menimba ilmu," ujar Isom.
Baca juga: Indonesia Ditetapkan Jadi Penyelaras Bidang Pendidikan dan Penghayatan Beragama
Dia menuturkan, semua anak ingin meraih pendidikan terbaik sehingga harus didukung dan diwujudkan bersama melalui implementasi sistem perlindungan anak yang terpadu di satuan pendidikan berasrama. Termasuk di pondok pesantren, madrasah, sekolah katolik, sekolah kristen dan sekolah dari agama lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News