Tim melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) di desa Sasakpanjang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka mengajarkan penanaman ketiga tanaman herbal tersebut hingga pengolahannya.
Salah seorang perwakilan tim pengmas, Fiky Yulianto Wicaksono, memberikan tips dan trik persiapan bibit, penanaman, serta pemeliharaan dari ketiga tanaman tersebut. Dia mengatakan menanam Hanjeli, Rosela, dan Stevia tidak sulit, tetapi perlu ketelitian dan ketelatenan agar tumbuh dengan baik.
"Sehingga ketika panen akan didapat tanaman dengan kualitas yang optimal. Penanam juga perlu mengetahui karakteristik tanaman tersebut agar tidak salah langkah, yang akan mengakibatkan gagal panen,” beber Fiky dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan UI, Kamis, 10 Agustus 2023.
Desa Sasakpanjang sendiri sejak 2021 menjadi salah satu desa binaan Fakultas Farmasi UI. Kali ini, materi yang disampaikan pada warga tentang “Edukasi Pasca-Panen dan Pengolahan Produk Hasil Budidaya Hanjeli, Stevia, dan Rosela”.
“Ketiga tanaman ini memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Kandungan karbohidrat biji hanjeli jauh lebih rendah daripada jagung, beras, sorgum, millet, dan barley, sementara kadar lemak, protein, vitamin B1 dan kalsiumnya lebih tinggi," papar Guru Besar FFUI, Berna Elya.
Berna menjelaskan Rosela memiliki manfaat sebagai antiobesitas, antioksidan, antimikroba, antihipertensi, efek laktasi, antiinflamasi, antikolesterol, hepatoprotektif, dan antimikroba. Sementara itu, Stevia memiliki efek hipoglikemia, efek kardiovaskular, efek saluran cerna, dan aktivitas antimikroba.
Anggota pengmas lainnya, Roshamur Cahyan Forestrania, menjelaskan cara pengolahan pasca-panen dan penyiapan simplisia Rosela, Hanjeli, dan Stevia. Dia menjelaskan karakteristik tanaman Rosela, Hanjeli, dan Stevia yang sudah siap panen, cara memanen, pengolahan tanaman tersebut, hingga menjadi sebuah produk sediaan yang siap dikonsumsi.
Tim pengmas FFUI juga memberikan pelatihan tentang cara mengolah ketiga tanaman tersebut hingga menjadi produk yang dapat dikonsumsi, seperti selai Rosela dan teh Rosela. “Selai dan teh Rosela diambil dari kelopak bunga Rosela dan susu Hanjeli berasal dari biji Hanjeli," beber staf pengajar FFUI, Roshamur.
Dia mengatakan kedua produk tersebut diberikan pemanis alami dari daun Stevia yang sudah dikeringkan. Pemanis ini dapat memberikan rasa manis dengan kandungan kalori yang jauh lebih rendah dari gula pasir.
Pengmas yang didanai PT Phytochemindo Reksa, Taisho Pharmaceutical, serta Danone Aqua ini juga menyertakan praktik pembuatan kemasan, cara mengemas, serta edukasi komponen pengemasan yang menarik. Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FFUI, Fadlina Chany Saputri, mengungkapkan Desa Sasakpanjang merupakan desa pilihan.
Human Initiative merekomendasikan desa ini karena inisiatif dan semangat warganya luar biasa. Dia berharap warga desa tidak hanya mampu mengolah, tetapi juga dapat menghasilkan produk yang dapat diterima di pasaran.
"Mungkin saja menjadi produk ciri khas daerah yang diproduksi oleh warga Desa Sasakpanjang sendiri," tutur dia.
Ketua RW setempat, Rudi Sofyan, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim Pengmas FFUI. Dia berharap ke depan hubungan antara desa Sasakpanjang dan UI akan terus berjalan dengan baik.
"Serta ilmu yang didapatkan bukan hanya sekadar mengenai proses penanaman saja, namun proses pengolahan juga didapatkan untuk memberikan kemanfaatan kepada desa,” kata Rudi.
Pengmas ini merupakan kolaborasi antara Universitas Padjadjaran (Unpad) dan FFUI. Kegiatan juga dihadiri Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FFUI, Fadlina Chany Saputri, dan Koordinator Riset, Inovasi, dan Pengmas FFUI, Febrina Amelia Saputri.
Baca juga: Vokasi UI Sosialisasikan Tips Menghindari Gadget Berlebihan pada Anak |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News