Ilustrasi kuliah. Medcom
Ilustrasi kuliah. Medcom

Serentak, 18 Prodi UIN Sunan Kalijaga Raih Akreditasi Internasional FIBAA

Renatha Swasty • 29 Maret 2023 16:12
Jakarta: Sebanyak 18 program studi (prodi) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serentak mendapat akreditasi dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA). Raihan akreditasi Quality Seal Awards itu tanpa syarat.  
 
“Alhamdulillah, ini merupakan hasil kinerja bersama yang luar biasa dari berbagai pihak. Koordinasi dan kerja keras, dengan strategi dan metode yang baik dan harmonis. Ini merupakan karya bersama, untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua tim yang terlibat, termasuk para pimpinan di rektorat, dekanat, kaprodi, serta LPM dan jajarannya,” kata Rektor UIN Sunan Kalijaga, Al Makin, dalam keterangan pers, Rabu, 29 Maret 2023.
 
Adapun ke-18 prodi itu, yakni Studi Islam (S3), Pendidikan Bahasa Arab (S1), Pendidikan Agama Islam (S1), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S1), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S2), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S1), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S2), Manajemen Pendidikan Islam (S1), dan Ilmu Hadis (S1).

Lalu, Studi Agama-agama (S1), Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (S1), Sosiologi Agama (S1), Bimbingan dan Konseling Islam (S1), Pengembangan Masyarakat Islam (S1), Sosiologi (S1), Ilmu Komunikasi (S1), Perbankan Syariah (S1), dan Manajemen Keuangan Syariah (S1).
 
Al Makin mengungkapkan akreditasi ini diawali dengan proses asesmen lapangan 18 prodi oleh tim asesor FIBAA pada Juli-September 2022. Asesmen untuk menilai kelayakan UIN Sunan Kalijaga mendapat akreditasi dari FIBAA.
 
“Pada saat ekspose, disampaikan beberapa catatan penting yang harus kami lakukan sebagai perbaikan. Kami harus menunggu sekitar enam bulan untuk mendapatkan hasil akhir seperti yang kami terima saat ini,” papar Al Makin.
 
Al Makin menyebut pengakuan akreditasi internasional ini merupakan jalan lempang bagi UIN Sunan Kalijaga menuju World Class University, terutama dalam bidang Islamic Studies. Dia mengatakan dalam Rancangan Induk Pengembangan yang disusun, UIN Sunan Kalijaga akan menjadi universitas berkelas internasional, terutama untuk program studi Islamic Studies.
 
"Namun ada beberapa program studi non Islamis Studies yang juga kami dorong agar ikut program internasional ini. Dan kami memulainya dari sini. Ini semacam rekognisi internasional buat kami," ujar dia.
 
Al Makin mengatakan suasana kondusif untuk berkolaborasi dari semua pihak diperlukan dalam mencapai proses persiapan, saat pelaksanaan, dan tindak lanjut setelah asesmen.
 
"Ini karya bersama yang membanggakan. Usaha lahir dan batin, doa dan kerja keras. UIN Sunan Kalijaga beruntung dan bersyukur, semua civitas akademika bersyukur. Kita syukuri, lalu kita isi capaian ini dengan bukti karya nyata,” ujar dia.
 
Ketua LPM UIN Sunan Kalijaga Fakhri menjelaskan ini kali pertama di Indonesia ada universitas langsung mendapat akreditasi internasional sebanyak 18 prodi oleh FIBAA. "Ini merupakan capaian luar biasa dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sebab ini merupakan universitas yang prodinya paling banyak mendapat akreditasi internasional dari FIBAA secara bersamaan," jelas dia.
 
Fakhri mengungkapkan secara teknis UIN Sunan Kalijaga melakukan persiapan sejak dua tahun lalu. Pihaknya mengeglar puluhan rapat, mulai dari tahap seleksi, penyusunan borang akreditasi, dan simulasi untuk menghadapai asesmen lapangan (AL).
 
Bahkan, setelah asesmen lapangan digelar serangkaian rapat perbaikan sesuai catatan asesor FIBAA. Tercatat, ada 176 rapat selama kurun waktu dua tahun.
 
Ada serangkaian kegiatan, mulai dari persiapan, penyusunan dokumen, hingga visitasi pada 18-27 Oktober 2022. Fakhri mengatarakn rektor mendukung penuh usaha ini dengan leadership, semangat, dan menyamankan.
 
“Asesor Jerman itu sangat teliti meneliti dokumen-dokumen kita. Beragam catatan perbaikan dan saran dari asesor bukanlah pekerjaan mudah. Itu pekerjaan yang sulit tetapi kita bisa melaksanakannya,” ujar dia.
 
FIBAA merupakan lembaga penjaminan mutu perguruan tinggi yang berbasis di Bonn, Jerman dan menggunakan standar dari Germany Accreditation Council. Lembaga ini berorientasi internasional untuk penjaminan mutu dan pengembangan mutu dalam pendidikan tinggi yang mengukur tentang posisi dari program studi pada pasar pendidikan, pasar tenaga kerja, dan keberadaan studi program dikaitkan dengan konsep pendidikan tinggi secara keseluruhan.
 
FIBAA telah diakui oleh Direktorat Jenderal Tinggi Kemendikbudristek RI, sesuai dengan Keputusan Mendikbudristek RI No. 83/P/2020 tentang Lembaga Akreditasi Internasional.
 
Baca juga:  Begini Cara Cek Akreditasi Kampus dan Prodi untuk Daftar SNBT 2023

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan