Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam acara Panggung Maestro. DOK Kemenbud
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam acara Panggung Maestro. DOK Kemenbud

Menbud Tekankan Pentingnya Peran Maestro Demi Kesinambungan Budaya

Renatha Swasty • 11 Desember 2024 18:07
Jakarta: Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan penghormatan dan rasa terima kasih mendalam kepada maestro seni tradisional. Fadli menegaskan pentingnya peran maestro seni dalam melestarikan dan mengembangkan seni tradisi sebagai aset bangsa.
 
Maestro kita ini adalah aset-aset nasional (national treasure),” ujar Fadli dalam acara “Panggung Maestro” ke-7 di Museum Nasional Indonesia kerja sama Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dengan Yayasan Bali Purnati didukung Yayasan Taut Seni dan Bumi Purnati Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 11 November 2024.
 
Fadli mengatakan Panggung Maestro adalah sebuah inisiatif untuk mengapresiasi dan juga sebagai bentuk terima kasih kepada para maestro yang telah berdedikasi untuk seni tradisi Indonesia.

Panggung Maestro ke-7 menampilkan beberapa maestro dan kesenian, yakni dari Yogyakarta, Sumandiyo Hadi (75 tahun) - Tari Beksan Bugis dan Theresia Suharti (77 tahun) - Tari Golek Lambangsari. Dari Betawi yaitu Kartini Kisam (63 tahun) - Tari Topeng Tunggal dan Fatimah (75 tahun) - Gambang Kromong. Sementara itu dari Kepulauan Riau yaitu Normah (68 tahun) – Makyong.
 
Melalui kegiatan ini, Fadli menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam seni budaya. “Kehadiran para maestro dapat membina talenta-talenta muda, sehingga akan terjadi kesinambungan. Sehingga tari kita tetap lestari dan mendapatkan apresiasi di tingkat nasional bahkan di panggung-panggung dunia,” ujar dia.
 
Baca juga: Bangga! Seni Tradisi Tarawangsa Pusaka Sunda Asal Sumedang Tampil di Festival Musik Eropa

Fadli juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mempromosikan seni tradisi. Menurutnya, pemanfaatan teknologi audio-visual dan narasi edukatif dapat memperluas apresiasi masyarakat terhadap seni tradisi.
 
“Ekspresi-ekspresi budaya, dengan memanfaatkan teknologi audio-visual ditambah dengan
narasi dan edukasi tentang latar belakang dari seni itu, saya kira itu akan lebih menarik perhatian. Bahkan, dengan kreasi-kreasi, inovasi baru, dan sentuhan teknologi, dapat membuat tari-tarian tradisional tetap melihat pakem, tetapi juga menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” ujar Fadli.
 
Dia mengajak seluruh elemen masyarakat terus berkolaborasi dalam melestarikan dan memajukan budaya Indonesia. Ia juga berharap generasi muda Indonesia semakin mencintai dan menghayati budaya bangsa.
 
“Yang paling penting juga bagaimana membuat generasi muda Indonesia, generasi penerus kita kerasukan budaya Indonesia. Itu yang saya kira sangat penting,” ujar dia.
 
Panggung Maestro ke-7 tidak hanya menghadirkan tarian, tetapi juga jiwa dan pengalaman mendalam dari para maestro yang sudah berusia lanjut. Hal ini memberikan kita pelajaran tentang ketekunan, cinta pada seni, dan pentingnya melestarikan warisan budaya. Mereka menunjukkan seni bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi sebuah bentuk pengabdian seumur hidup.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan