Rektor UNESA, Nurhasan bersama Leani Ratri Oktila (kiri) di Paris. Foto: UNESA
Rektor UNESA, Nurhasan bersama Leani Ratri Oktila (kiri) di Paris. Foto: UNESA

Paralimpiade Paris 2024, Mahasiswa UNESA Sumbang Satu-satunya Emas untuk Indonesia

Citra Larasati • 11 September 2024 13:26
Jakarta: Kontingen Indonesia sukse membawa pulang 14 medali dalam Paralympic atau Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung pada 28 Agustus-8 September 2024.  Satu di antaranya disumbang mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
 
Rektor UNESA, Nurhasan, mengatakan, pada Paralimpiade Musim Panas 2924 ini, Indonesia mengirimkan sebanyak 35 atlet. Dua di antaranya yaitu atlet dari UNESA yang terdiri dari Leani Ratri Oktila, mahasiswa Prodi S-3 Pendidikan Jasmani dan Tony Ricardo, mahasiswa S-2 Pendidikan Olahraga.
 
Dari dua mahasiswanya tersebut, Leani Ratri Oktila yang turun di Mixed Doubles SL3-SU5, atau ganda campuran cabor badminton bersama Hikmat Ramdani berhasil meraih satu-satunya medali emas dan satu medali perak untuk Indonesia.

"Leani Ratri Oktila ini kan kerja di Kemenpora, tetapi lanjut kuliah berdasarkan beasiswa yang diberikan UNESA atas prestasi-prestasinya selama ini untuk Indonesia," ujar Nurhasan, yang hadir menyaksikan langsung pertandingan mahasiswanya tersebut di Paris.
 
Menurut Nurhasan, penampilan Indonesia dalam Paralimpiade tahun ini sangat mengesankan dan impresif, sehingga mampu memecahkan rekor dengan perolehan medali terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia pada Paralimpiade. Selain itu, pada final badminton mempertemukan 'All Indonesian Final'.
 
Dekan FIKK Dwi Cahyo Kartiko, juga mengapresiasi penampilan gemilang yang ditunjukkan para atlet Indonesia, termasuk yang ditunjukkan mahasiswa FIKK UNESA, Tony Ricardo pada cabor judo. Kendati mahasiswanya tersebut belum berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia, tetapi perjuangannya patut diapresiasi.
 
"Tony memang belum berhasil meraih medali, tetapi perjuangannya sampai di babak perebutan medali perunggu itu luar biasa. Apalagi inikan laga perdana dia di Paralimpiade," ucap Dwi Cahyo.
 
Kepada mahasiswanya yang berjuang untuk merah putih di Paralimpiade tersebut, UNESA, Kata Cahyo, akan memberikan apresiasi berupa beasiswa dan kesempatan menjadi dosen atau pengajar di FIKK, termasuk kepada Tony.
 
"Kesempatan menjadi atlet kan ada masanya ya. Misalnya mereka ingin melanjutkan karier sebagai dosen di UNESA kami beri kesempatan. Kan, itu bagus, atlet paralimpiade mengajar olahraga kepada mahasiswa itu keren. Banyak pengalaman berharga mereka yang tentunya berarti bagi generasi muda kita," bebernya.
 
Sebagai informasi, Indonesia menduduki peringkat ke-50 dunia setelah memboyong todal 14 medali. Rinciannya, 1 emas, 8 perak, dan 5 perunggu. Penampilan kontingen Indonesia dalam kompetisi bergengsi itu dinilai sangat mengesankan, sehingga berbuah rekor yang membanggakan.
 
Usai awarding, Leani Ratri Oktila menyampaikan terima kasih kepada Rektor UNESA dan jajarannya atas dukungan dan motivasinya selama ini sehingga dia dan timnya di kontingen Indonesia berhasil memberikan yang terbaik untuk tanah air. “Terima kasih kepada Pak Rektor dan dekan serta seluruh sivitas selingkung UNESA,” ucapnya.
 
Hal yang sama disampaikan Tony. “Saya selaku mahasiswa FIKK UNESA mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor yaitu Cak Hasan yaitu Bapak Dekan, serta seluruh para dosen di UNESA. Sekali terima kasih atas dukungannya. UNESA satu langkah di depan,” ucap Tony.
 
Baca juga: UNESA Jadi PTN Pertama yang Bakal Buka Kampus di IKN

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan