"Selama 3 hari ke depan merumuskan Peta Jalan Riset di berbagai bidang sektor penting," kata Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Fauzan Adziman dalam acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI 2025) Indonesia 2025 di ITB, Bandung, Kamis 7 Agustus 2025.
Ia pun membeberkan ada 8 sektor yang menjadi prioritas dalam penyusunan peta jalan itu. Mulai dari energi, pertahanan hingga pangan.
"Meliputi energi, pertahanan, digitalisasi, kecerdasan buatan dan semikonduktor, hilirisasi dan industrialisasi kesehatan, pangan, maritim, material, dan manufaktur,” ucap Fauzan.
Selain peneliti, dalam acara tersebut hadir juga 401 rektor dan wakil rektor PTN-PTS seluruh Indonesia. Kemudian Kemendiktisaintek turut mengundang 351 dosen bidang Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) di Jawa Barat dan Jakarta. Hadir juga 26 diaspora Indonesia yang sedang di luar negeri.
Kemudian acara itu juga diikuti 171 mahasiswa doktor bidang STEM. Bahkan juga 150 guru besar dan senat Institut Teknologi Bandung dan 54 industri.
"Pada konvensi ini yang akan dilaksanakan selama 3 hari ini juga akan dilakukan beberapa kegiatan karena kebetulan tidak mudah mengumpulkan peneliti-peneliti," ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto di Sasana Budaya Ganesha ITB, Kamis 7 Agustus 2025.
Pun menururutnya kehadiran para peneliti hingga guru besar di satu tempat yang sama ini perlu dimanfaatkan. Salah satunya dengan membuat peta jalan riset dan inovasi teknologi Imdonesia.
"Mumpung mereka sedang di sini, kita akan melakukan penyusunan peta jalan riset dan inovasi teknologi untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi," jelasnya.
Tak hanya menumbuhkan ekonomi, penyusunan peta jalan itu kata dia akan memperkuat kemampuan STEM unggul dan penguasaan sains teknologi. Supaya Indonesia mampu mengelola sumber daya yang ada.
"Di sini juga akan dilakukan penguatan keterhubungan sains dan kebijakan. Serta menampilkan secara langsung lebih dari 400 hasil riset unggulan dari perguruan tinggi mempertemukan dengan pihak industri dan juga kementerian sehingga dapat ditindak lanjuti," ungkap Brian.
KSTI 2025 dilaksanakan pada 7-9 Agustus 2025. Kegiatan ini turut mengundang lebih dari 350 pimpinan perguruan tinggi di Indonesia, serta ribuan peneliti terbaik yang ada di Indonesia serta diaspora.
Baca juga: Tak Cuma Mendiktisaintek, Ini Daftar Anak Buah Prabowo Lulusan ITB |
Konvensi ini menitikberatkan pada integrasi riset, pendidikan tinggi, dan industri dalam delapan sektor prioritas yaitu pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id