Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Faruq Ibnul Haqqi menyebut hal itu menjadi tantangan bagi wajah pendidikan Indonesia. Ia pun meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mampu menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan adaptif, terutama dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran.
"Yang terpenting yaitu bagaimana pemerintah melalui Kemdikbudristek harus mampu untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikan di masa pandemi yang serba terbatas ini," ujar Faruq dalam keterangannya, dikutip Senin, 6 Desember 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menyebut Mendikbudristek Nadiem Makarim pernah menyampaikan terkait pentingnya digitalisasi pendidikan yang bisa memerdekakan peserta didik. Semangat ini perlu didorong seluruh pihak.
Baca: BEM UI Minta Presiden Lakukan Executive Review Terhadap Statuta UI
"Dari sini, kita memerlukan tiga komponen yang saling bersinergi, people, proses, dan teknologi. Semakin tinggi kita (people) memahami teknologi, semakin mudah untuk mengimplementasikan pendidikan yang berkualitas," tutur Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin Kemendikbudristek), Hasan Chabibie.
Ketua Komisi Pendidikan PPI Dunia, Budy Sugandi mengibaratkan sistem pendidikan ke depan seperti sepeda ontel yang harus berjalan seirama. Kurikulum, teknologi, kesiapan guru dan siswa harus saling mendukung.
Ia menambahkan, kurikulum pendidikan harus adaptif dengan kebutuhan zaman dan memperhatikan softskill siswa. Aplikasi belajar juga harus mendukung pembelajaran.
"Dan guru menjadi teman belajar siswa yang asik serta berikan ruang seluas-luasnya agar mereka memiliki jiwa survival setelah lulus dari sekolah, meskipun dengan keadaan pandemi," papar Budy.